LANGIT7.ID, Jakarta - Presiden Joko Widodo memastikan ruang syiar Islam di Indonesia lebih terbuka dibandingkan dengan negara muslim lain di Asia Tenggara dan Timur Tengah.
Jokowi membandingkan Indonesia dengan negara muslim lain yang mengatur berbagai macam urusan umat Islam secara ketat. Di mana pemerintah Indonesia lebih banyak memberikan kemudahan kepada umat Islam.
“Banyak kemudahan bagi umat Islam di Indonesia yang tidak diatur oleh negara seperti kemudahan menyampaikan ceramah agama, kemudahan mengundang penceramah, kemudahan menyampaikan khutbah jumat, kemudahan mengadakan peringatan-peringatan hari besar islam, kemudahan pengaturan adzan, kemudahan mengumpulkan dana-dana sosial islam,” ungkap Jokowi dalam pidato pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Stadion Manahan Solo, Sabtu (19/11/2022).
Baca juga: Jokowi: Muhammadiyah Berperan Besar Bantu Penanganan Covid-19Untuk itu, Jokowi meminta dukungan
Muhammadiyah untuk terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Indonesia melalui berbagai amal usahanya. Dengan kolaborasi tersebut, Jokowi yakin Indonesia bisa menjadi negara maju di tengah krisis global.
“Dengan dukungan keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah, Indonesia bisa menjadi titik terang di tengah dunia yang muram, Indonesia bisa menjadi sang surya yang menerangi dunia. Semoga Allah SWT meridhoi bangsa Indonesia,” pungkas Jokowi.
Seperti diberitakan, Jokowi hadir dan membuka secara resmi
Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan Surakarta pada Sabtu (19/11/2022).
Jokowi hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo, setelah tiba di Solo pada Jumat (18/11/2022) pukul 23.00 WIB dari Bangkok usai menghadiri KTT APEC.
Baca juga: Presiden Jokowi Resmi Buka Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah"Dengan mengucap
Bismillahirrahmanirrahim, dengan mengharap ridho Allah, saya buka muktamar hari ini," ucap Jokowi dalam sambutannya.
Jokowi bersyukur dan merasa terhormat bisa hadir di Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah.
"Karena hormat saya, respek saya, terhadap PP Muhammadiyah dan Aisyiyah maka saya pulang duluan mendahului pemimpin negara lain supaya bisa menemui bapak ibu semua," kata Jokowi.
(sof)