LANGIT7.ID,- Jakarta - Pendakwah dan pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Yan Gymnastiar atau
Aa Gym mengatakan
keimanan seseorang diukur dari cara ia mencintai kelebihan pada saudara Muslimnya, seperti pada dirinya sendiri.
"Terdapat lima tingkatan kedengkian, dan yang terburuk adalah tidak suka saudara kita dapat nikmat dan senang saudara kita dapat
kesusahan. Ini muslim terburuk," ujar Aa Gym dalam kajian pagi yang diikuti Langit7, Jumat (30/12/2022).
Baca juga: 5 Hal Lebih Berharga daripada Uang, Jangan Lupa Nikmat KeimananKemudian, tingkatan kedua yaitu tidak suka melihat saudaranya terkena musibah. Akan tetapi tidak suka juga jika melihat saudaranya mendapat nikmat.
Lalu, tingkat ketiga, tidak rela ketika orang lain mendapatkan musibah dan senang jika mereka menuai keuntungan, tetapi tidak boleh melebihi dirinya.
Berikutnya, sudah memasuki daerah yang baik yaitu senang orang lain dapat nikmat dan tidak rela mereka mendapatkan musibah.
"Tetapi puncaknya adalah sempurnanya iman yakni kita senang orang lain lebih baik dari kita. Kita memang berlomba-lomba dalam kebaikan dan berusaha yang terbaik tapi lihat orang lain yang lebih baik dari kita. Kita bahagia," katanya.
Aa Gym pun menyebut seorang pendengki tidak pernah mau memuji orang yang didengkinya.
Baca juga: Mental Illness dalam Perspektif Islam dan Relasinya dengan Keimanan"Seorang pendengki pasti sibuk melihat kekurangan orang yang didengkinya, makin kuat kedengkiannya menjatuhkan orang yang didengkinya. Ini zalim. Jangan. Kita harus bersihkan hati," ucapnya.
"Kenapa akhlak ini menjadi akhlak utama karena kalau kita sudah kuat iman, maka kita senang dengan apa yang Allah SWT berikan kepada hamba Allah lainnya. Dengki itu pertanda dia tidak beriman kuat," cetus Aa Gym.
(est)