LANGIT7.ID, Jakarta - Ada banyak sekali anjuran dan nasihat seputar
kehamilan, tapi beberapa di antaranya hanyalah mitos belaka. Inilah yang mesti diluruskan agar tak membingungkan.
Para
ibu muda zaman sekarang seringkali dibuat bingung dengan beberapa hal yang boleh dan tak boleh dilakukan selama mengandung, baik itu didapatkan dari nasihat orang tua maupun internet.
Hal terpenting pada saat mengandung bayi adalah berkonsultasi ke
dokter kandungan untuk memastikan kesehatan bayi dan ibu, hingga pantangan yang tak boleh dilakukan.
Namun untuk mengetahui lebih lanjut terkait kehamilan, berikut
Langit7 rangkum fakta dan mitos kehamilan melansir The Bump:
1. Makan Sehat Tiga Kali SehariSaat mengandung, para ibu dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat sebanyak tiga kali sehari. Percaya atau tidak, ini hanyalah mitos belaka.
Ya, itu karena ibu yang mengandung justru harus mengonsumsi makanan sehat 6-7 kali sehari. Pasalnya, asupan makanan yang mereka konsumsi sangat dibutuhkan janin.
Penulis Fearless Pregnancy, Stuart Fischbein mengatakan, mengonsumsi makanan sehat lebih sering dianjurkan untuk menjaga kesehatan bayi dan ibunya.
"Saat mengandung adalah waktu tidak tepat untuk diet. Para ibu hamil juga tak boleh terlalu stres terkait makanan mereka," katanya.
2. KafeinSebagian orang mengatakan, ibu hamil tak boleh mengonsumsi kafein, dan sebagian lainnya mengizinkan.
Faktanya, meminum kopi maupun teh diperbolehkan bagi ibu hamil. Asalkan tak lebih dari secangkir gelas dalam sehari.
Adapun batas aman mengonsumsi kafein adalah 200 miligram sehari. Jadi pastikan ibu hamil dapat mengetahui kandungan kafein yang terdapat pada kopi atau teh yang akan diminum.
3. KejuKabar gembira bagi wanita hamil. Pasalnya menghindari keju saat hamil hanyalah mitos belaka.
Beberapa jenis keju, seperti cheddar dan Swiss, baik-baik saja untuk dikonsumsi karena telah dipasteurisasi. Adapun produk keju brie, feta, dan keju dari susu kambinglah yang mesti dihindari karena memungkinkan masih membawa penyakit bawaan makanan.
4. Makan untuk Dua OrangKetika hamil, para wanita seringkali mengonsumsi makanan dengan porsi lebih banyak. Alasannya karena mereka juga tengah mengasup bayi yang ada dalam kandungan.
Sebetulnya boleh-boleh saja menambah porsi makanan, terutama saat hamil. Namun hal ini tak boleh dilakukan secara berlebihan.
Faktanya, rata-rata wanita hanya membutuhkan sekitar 300 kalori ekstra sehari.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), wanita hamil disarankan untuk menargetkan kenaikan berat badan kehamilan yang sehat sekitar 11-15 kilogram.
5. Ikan LautProduk laut, seperti ikan sebetulnya sangat baik selama masa kehamilan. Pasalnya ikan laut memiliki protein dan asam lemak omega 3 yang bermanfaat besar bagi perkembangan bayi.
Lembaga pengawas obat dan makanan Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA) menyarankan agar ibu hamil mengonsumsi produk laut yang rendah merkuri. Di antaranya seperti ikan salmon, udang, dan jenis ikan tilapia.
Adapun produk laut yang mesti dihindari yakni ikan marlin, tuna, tilefish, king mackerel, dan hiu. Alasannya karena ikan-ikan tersebut memiliki kadar merkuri tertinggi dan tak boleh dikonsumsi.
Selain itu, FDA juga menyarankan agar wanita hamil menghindari olahan makanan ikan mentah, seperti sushi. Pasalnya ikan mentah dapat mengandung parasit dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi dan penyakit bawaan makanan.
6. Olahraga BeratSebenarnya, latihan ringan selama kehamilan merupakan cara bagus untuk mengontrol berat badan. Sehingga tubuh akan lebih proporsional jelang kelahiran sang jabang bayi.
ACOG merekomendasikan agar wanita hamil melakukan aktivitas aerobik sedang setidaknya 150 menit setiap pekan.
Latihan sedang ini artinya tak perlu sampai ngos-ngosan, tapi cukup sampai sedikit meningkatkan detak jantung dan mengeluarkan keringat.
Adapun latihan olahraga yang mesti dihindari adalah dengan gerakan berbaring atau telentang. Sehingga menyebabkan aliran darah ke otak jadi berkurang.
7. ManikurSiapa bilang wanita hamil tak boleh manikur. Ibu hamil tak perlu takut akan infeksi ketika melakukan manikur.
Fischbein mengatakan, wanita hamil juga diperbolehkan mengecat kukunya. Namun mesti menghindari cat kuku yang mengandung bahan dibutil ftalat, toluena, dan formaldehida,
"Yang terpenting, pastikan salon mensterilkan semua alatnya," katanya.
(bal)