Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 16 Maret 2025
home lifestyle muslim detail berita

Macam-macam Puasa dalam Islam, dari Wajib hingga Sunah

Dwitisya Rizky Desindatika Kamis, 08 Juli 2021 - 13:49 WIB
Macam-macam Puasa dalam Islam, dari Wajib hingga Sunah
Air putih dan kurma, menu berbuka puasa Rasulullah Muhammad SAW. Foto: Langit7.id/Istock
LANGIT7.ID - Puasa dalam Islam adalah menahan hawa nafsu dari terbit matahari hingga tenggelam matahari. Ibadah ini merupakan rukun ke 3 setelah syahadat dan shalat dalam rukun Islam. Selain untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, puasa juga sangat bermanfaat bagi tubuh dari segi kesehatan.

Ada beragam puasa dalam Islam selain puasa wajib di bulan Ramadan yang rutin dijalankan tiap tahun. Sudah seharusnya jenis-jenis puasa itu kita ketahui. Berikut macam-macam puasa wajib dan sunnah yang Langit7 rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (12/6/2021).

Puasa Wajib

Puasa wajib adalah puasa yang harus dilakukan oleh seluruh umat Islam. Jika tidak dikerjakan akan mendapat dosa. Puasa wajib bermacam-macam, dilaksanakan berdasarkan tujuannya. Berikut jenis puasa wajib beserta penjelasannya.

1. Puasa Ramadan

Puasa Ramadan wajib dilakukan umat muslim. Perintah berpuasa tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 183

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Puasa penuh di bulan Ramadan dikenal memiliki berbagai keutamaan yang istimewa. Umat muslim dijanjikan pahala besar-besaran saat melakukan amalan kebaikan di bulan suci Ramadan.

Salah satu hadist qudsi diterangkan bahwa setiap amal kebaikan manusia akan dilipatgandakan dengan 10 kebaikan yang semisal hingga 700 kali lipat kecuali amal puasa.

Allah berfirman, “Puasa tersebut untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya karena ia telah meninggalkan syahwat dan makanannya demi Aku,” (HR. Muslim).

2. Puasa Nazar

Masih masuk dalam kategori puasa wajib, selanjutnya ada puasa nazaar atau puasa yang wajib dilaksanakan karena sebuah janji. Nazar berarti sebuah janji, sehingga puasa yang dinazarkan hukumnya adalah wajib untuk segera dilaksanakan dan ditepati dengan baik.

3. Kifarat

Puasa Kifarat atau puasa denda adalah puasa wajib yang harus kamu ketahui. Puasa ini dimaksudkan untuk “menggantikan” dam atau denda atas pelanggaran yang hukumnya wajib.

Puasa ini biasanya dilaksanakan oleh perempuan yang mengalami datang bulan saat bulan Ramadan sehingga tidak bisa melaksanakan puasa Ramadan secara keseluruhan selama satu bulan. Puasa ini bertujuan untuk menghapus dosa yang telah dilakukan.

Puasa Sunnah

Jenis puasa yang kedua adalah puasa sunnah.Puasa sunah merupakan puasa yang akan mendapat pahala ketika dikerjakan, dan tidak mendapat dosa saat tidak mengerjakannya.

Puasa sunna dilaksanakan berdasarkan waktu untuk melaksanakanya yaitu pada hari atau bulan tertentu.

1. Puasa Syawal

Puasa sunnah yang pertama adalah puasa syawal. Puasa ini dilaksanaka setelah bulan Ramadan dan setelah perayaan Idul Fitri. Puasa syawal dilakukan selama enam hari di bulan syawal.

Baiknya puasa syawal dilakukan berturut dan dimulai dari hari kedua syawal. Apabila tidak bisa melakukannya secara berurutan pun tidak apa-apa.

2. Puasa Sunah Senin dan Kamis

Puasa ini pasti sudah tidak asing, karena merupakan salah satu jenis puasa sunnah yang sudah umum dilakukan oleh umat Muslim.

Bukan tanpa sebab puasa ini dianjurkan Nabi Muhammad SAW lantaran senin dan kamis adalah hari diangkatnya amal manusia selama seminggu.

Dalam hadits diriwayatkan oleh HR. An Nasai.

“Dua hari tersebut (senin dan kamis) adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (pada Allah). Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa.”

Sementara dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.

“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.”

3. Puasa Arafah

Selanjutnya adalah puasa Arafah. Puasa sunnah ini sangat dianjurkan bagi umat islam yang tidak sedang berhaji. Sedangkan bagi umat islam yang sedang berhaji, tidak ada keutamaan untuk puasa pada hari arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah.

Puasa arafah sendiri mempunyai keistimewaan bagi pelaksanaannya yaitu akan dihapuskan dosa-dosa pada tahun lalu serta dosa-dosa di tahun yang akan datang (HR. Muslim).

4. Puasa Tarwiyah

Puasa yang dilaksanakan pada hari Tarwiyah yakni tanggal 8 Dzulhijjah. Satu hari sebelum puasa Arafah. Dikisahkan Tarwiyah berasal dari kata tarawwa yang berarti membawa bekal air. Dimana pada hari itu, para jamaah haji akan membawa banyak bekal air zam-zam untuk persiapan mereka Arafah menuju Mina.

5. Puasa Daud

Puasa Daud adalah puasa yang dilaksanakan secara selang-seling, atau yang berarti sehari berpuasa, sehari tidak.

Puasa ini bertujuan untuk meneladani puasanya Nabi Daud AS, bahkan puasa yang sangat disukai Allah SWT.

6. Puasa Ayyumul Bidh

Umat Islam disunnahkan berpuasa minimal tiga kali dalam sebulan. Namun puasa lebih utama dilakukan pada Ayyamul Bidh, yaitu oada hari ke-13,14,15 dalam bulan Hijriyah atau bulan pada kalender Islam.

Ayyamul Bidh sendiri berarti hari putih. Sebab pada malam-malam tersebut bulan purnama bersinar dengan sinar rembulannya yang berwarna putih.

7. Puasa Asyura

Memasuki bulan Muharram, umat Muslim disunahkan memperbanyak puasa. Boleh dilakukan di awal, pertengahan atau akhir bulan.

Namun, puasa sunah yang diutamakan pada hari Asyura ialah pada tanggal 10 di bulan Muharram. Puasa ini dikenal dengan istilah Yaumu Asyura yang berarti hari pada tanggal kesepuluh bulan Muharram.

8. Puasa Sya’ban

Tidak hanya puasa bulan Ramadan yang dinanti-nantikan umat Islam. Bulan Sya’ban juga memiliki keistimewaan tersendiri dan dinanti. Pada bulan ini, umat Muslim dianjurkan mencari pahala sebanyak-banyaknya.

Salah satunya, yakni dengan melaksanakan puasa pada awal hingga pertengahan bulan Sya’ban. Namun ada pula yang menyambutnya dengan puasa sebulan penuh.

9 Puasa Awal Dzulhijjah

Berpuasa di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan. Keutamaan berpuasa di awal bulan Dzulhijjah adalah mendapatkan pahala berlimpah dari Allah SWT, dicintai Allah SWT dan dijauhkan dari siksa api neraka selama tujuh puluh tahun.

Puasa Dzulhijjah biasanya dilaksanakan pada tanggal 1-7 Dzulhijjah setiap tahunnya. Atau ada pula yang mengerjakannya hingga sepuluh hari berturut-turut.

(arp)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 16 Maret 2025
Imsak
04:33
Shubuh
04:43
Dhuhur
12:05
Ashar
15:12
Maghrib
18:08
Isya
19:17
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan