LANGIT7.ID - , Jakarta -
Hujan adalah rahmat Allah yang bermanfaat dan menyuburkan bumi apabila bisa dikelola dengan benar. Salah satu berkah
air hujan adalah sebagai cadangan air saat musim kemarau.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) mengajak masyarakat melakukan panen air hujan sebagai langkah mitigasi
musim kemarau. BMKG sendiri memprediksi musim kemarau di tahun 2023 akan lebih kering jika dibandingkan dengan periode tiga tahun terakhir (2020-2022).
Baca juga: Tips Memanfaatkan Air Hujan untuk Cadangan di Musim Kemarau"Mumpung saat ini hujan masih turun, maka kami memgimbau kepada seluruh masyarakat dan pemerintah daerah untuk melakukan aksi panen hujan dengan cara menampungnya menggunakan tandon air atau bak penampung," ungkap Dwikorita di Jakarta dikutip siaran pers, Jumat (17/2/2023).
Dwikorita mengatakan bahwa dalam beberapa bulan yang akan datang, curah hujan dengan intensitas rendah dapat terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Sektor yang terdampak seperti sumber daya air, hutan, pertanian dan kebencanaan.
Karenanya, perlu langkah antisipatif untuk meminimalisir dampak kekeringan. Setelah mengalami kondisi La Nina selama 3 tahun terakhir (2020-2022) mengakibatkan iklim basah, pemantauan terbaru suhu permukaan laut di Samudra Pasifik saat ini intensitas La Nina terus melemah dengan indeks sebesar -0,61.
Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG menerangkan menjelaskan, kondisi La Nina ini diprediksi akan terus melemah dan beralih ke kondisi Netral pd Feb–Maret 2023. Kondisi ENSO Netral diprediksi akan bertahan hingga pertengahan 2023. Kondisi ini menyebabkan musim kemarau 2023 diprediksikan lebih kering dibanding 3 tahun terakhir
Baca juga: Waspada Noda akibat Air Hujan dapat Merusak MobilDaerah yang diprediksikan mendapatkan potensi curah hujan bulanan dengan kategori rendah berpeluang besar terjadi sebagai
berikut:
Maret: di bagian tengah Sulteng
April: sebagian NTB, sebagian NTT, dan bagian tengah Sulawesi Tengah
Mei: bagian selatan Sumatera Selatan, pesisir utara Banten, DKI Jakarta, pesisir utara Jawa Barat, bagian timur Jawa Tengah, sebagian besar Jawa Timur, sebagian Bali, sebagian NTB, dan sebagian NTT
Juni: sebagian Aceh, sebagian Sumut, sebagian Jambi, sebagian Sumsel, sebagian Lampung, sebagian Banten, DKI Jakarta, sebagian Jabar, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Sulawesi Selatan, dan sebagian Papua bagian selatan.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG: Waspada Hujan Disertai Kilat dan Angin KencangJuli-Agustus: sebagian Aceh,sebagian Sumut,sebagian Jambi,sebagian Sumsel,sebagian Lampung,sebagian Banten,DKI Jakarta,sebagian Jabar,Jateng,DIY, Jatim, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalsel, sebagian Sulsel, sebagian Sulteng, sebagian Gorontalo, sebagian Sulut & sebagian Papua.
(est)