Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Selasa, 04 November 2025
home masjid detail berita

Tanda Allah Menghendaki Kebaikan untuk Hamba-Nya

Muhajirin Selasa, 25 April 2023 - 20:30 WIB
Tanda Allah Menghendaki Kebaikan untuk Hamba-Nya
ilustrasi
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Allah Ta’ala menghendaki agar hamba-Nya selalu berbuat baik dan mendekatkan diri kepada-Nya. Namun, bagaimana cara Allah memilih hamba yang dikehendaki-Nya untuk menjadi lebih baik?

Wakil Ketua I Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat (UAH), menjelaskan, dalam hadis yang disampaikan oleh sahabat Muawiyah RA dan dikuatkan oleh satu riwayat dari Abu Hurairah dalam kitabul Ilmi Al Bukhari, Rasulullah bersabda, siapa yang diinginkan oleh Allah untuk menjadi lebih baik, maka akan dibimbing untuk mempelajari dan memahami agama Islam.

“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, Allah pahamkan atasnya perihal agama.” (HR Bukhari)

Namun, kata UAH, bagaimana seseorang bisa menentukan siapa yang dikehendaki Allah untuk menjadi lebih baik? Dia menjelaskan, dalam hadits tersebut menggunakan kata “man” yang bersifat umum. Makna kata tersebut adalah ‘Jadilah dari orang tersebut, bukan menghukumi orang tersebut’.

“Maka, sebagai hamba yang ingin mendekatkan diri kepada Allah dan menjadi lebih baik, dalami ilmu agama,” kata UAH dalam tausiahnya yang disampaikan secara daring, Selasa (25/4/2023)

UAH mencontohkan kisah Maryam yang memiliki Mihrab khusus di Masjid Al-Aqsa. Di mihrab tersebut, Maryam beribadah kepada Allah Ta’ala. Tempat khusus ini menjadi tempat ibadah yang utama, karena doa dan rezeki cepat dikabulkan oleh Allah.

“Jadi, jika kita ingin rezeki kita dipercepat oleh Allah, doa harus cepat dikabulkan dengan membuat Mihrab di rumah. Meskipun tidak harus berada di masjid, mihrab ini harus berada di satu ruangan yang tidak dicampuri dengan urusan duniawi seperti bermain ponsel,” ujar UAH.

Maryam selalu mendapat kebutuhan hidupnya dengan mudah karena doanya cepat dikabulkan oleh Allah. Saat sang paman, Nabi Zakaria, menanyakan dari mana semua itu berasal, Maryam menjawab bahwa semua itu datang dari Allah.

“Kemudian, Nabi Zakaria membandingkan dirinya dengan Maryam dan melihat bahwa Maryam memiliki Mihrab di rumahnya. Akhirnya, Nabi Zakaria pun berdoa di Mihrab untuk diberikan keturunan,” ungkap UAH.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, begitu seseornag masuk ke dalam golongan yang Allah sukai, maka doa akan segera dikabulkan. Oleh karena itu, jika seseorang ingin dikehendaki oleh Allah menjadi baik, ia harus mencari motivasi terbaiknya untuk belajar agama.

“Carilah motivasi terbaik minimal dengan menyiapkan Mihrab di rumah untuk beribadah. Dengan begitu, kita akan lebih dekat dengan Allah dan doa kita akan segera dikabulkan,” tutur UAH.

Demikian pula para ulama salaf telah menjelaskan hal ini, antara lain Imam Ibnu al-Qayyim al-Jauziyyah dan Muhammad bin Ka'ab al-Quradhi yang merupakan seorang ahli hadits dan salah seorang Tabi 'di dalam.

Imam Ibnu al-Qoyyim al-Jauziyyah mengatakan dalam kitabnya Al-Wabilush Shayyib (hal. 7), barangsiapa yang dikehendaki Allah kebaikan, maka Dia membukakan pintu kerendahan hati, ketidakberdayaan, selalu meminta pertolongan kepada-Nya dan senantiasa merasa membutuhkan-Nya.

“Selain itu, dia menyadari karunia, kebaikan, kemurahan hati, kemurahan hati, kebaikan, kekayaan dan kedudukan terpuji dari Tuhannya. Maka orang yang mengetahui (Allah) akan berjalan menuju Allah dengan dua sayap (sikap) ini. Dia tidak bisa berjalan kecuali dengan mereka berdua. Apabila salah satu dari keduanya hilang, maka ia seperti burung yang kehilangan salah satu sayapnya.” tulis Ibnu Qayyim.

Dalam dua kitab lainnya, yaitu Al-Fawaid (hal. 99) dan Thariqul Hijratain (hal. 277), Ibnu Qayyim juga memberikan penjelasan tentang hal ini. Dia mengatakan, jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka Dia membuatnya mengakui dosa-dosanya, menahan diri dari membicarakan dosa orang lain, bermurah hati dengan apa yang dimilikinya, tidak menginginkan apa yang dimiliki orang lain, dan bersabar dalam menghadapi campur tangan orang lain. Jika Allah menghendaki keburukan baginya, Dia memberikan kebalikan dari semua syarat itu.

“Sesungguhnya jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, Dia mencabutnya dari hatinya untuk melihat amal salehnya dengan sempurna dan memberitahukan kepada orang lain tentang amal salehnya. Selain itu, Allah membuatnya sibuk memperhatikan dosa-dosanya."

Muhammad bin Ka’ab al-Quradhi berkata dalam kitabnya Shifatush Shafwah (2/78), “Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka Allah menjadikannya memiliki tiga sifat terpuji: pemahaman tentang agama, asketisme terhadap dunia dan memperhatikan malu-malu.”

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Selasa 04 November 2025
Imsak
03:58
Shubuh
04:08
Dhuhur
11:40
Ashar
14:56
Maghrib
17:50
Isya
19:01
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan