Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 30 November 2023
home masjid detail berita

Tips Menjadi Muslim yang Unggul, Mandiri dan Berdaya Saing

Muhajirin Kamis, 16 November 2023 - 22:08 WIB
Tips Menjadi Muslim yang Unggul, Mandiri dan Berdaya Saing
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud
skyscraper (Desktop - langit7.id)
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Wakil Ketua Umum MUI Pusat, KH Marsudi Syuhud, mengatakan, untuk bisa menjadi seorang muslim atau organisasi yang unggul, mandiri dan berdaya saing harus memiliki semangat perubahan. Perubahan dari baik menjadi luar biasa, atau dari baik menjadi hebat.

Perubahan tersebut bukan sekadar perubahan, melainkan perubahan yang mempunyai arah, tujuan dan sasaran. Perubahan secara individu maupun organisasi dari baik menjadi hebat akan mempengaruhi seseorang sebagai organisasi keluarga, masyarakat atau organisasi bisnis.

“Untuk perubahannya bisa dimulai dari individu masing-masing, orangnya dulu, bukan fasilitasnya dulu. Pilih dulu orang yang tepat sebelum mengerjakan tugas yang diberikan,” kata Marsudi saat menyampaikan khutbah di Masjid Istiqlal Jakarta, dikutip Kamis (16/11/2023).

Transformasi tersebut dapat melalui tiga tahapan, antara lain sebagai berikut:

1. Orang yang Disiplin
Tingkatan pertama untuk menjadi orang hebat atau organisasi yang kuat, personelnya harus disiplin. Orang yang disiplin adalah orang yang mempunyai target, orang yang disiplin adalah orang yang mempunyai perhitungan dan mempunyai keinginan yang kuat untuk mencapainya.

“Sesungguhnya Aku (Allah) sesuai dengan prasangka hamba-Ku. (Hadits qudsi diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim)

2. Pikiran yang Disiplin
Berapa banyak informasi yang kita tangkap setiap detiknya, ambillah yang tepat untuk arah perubahan kita. Jangan biarkan pikiran kita mengembara atau berubah setiap kali ada informasi, putuskan, putuskan, dan laksanakan.

3. Eksekusi yang Disiplin
Terhadap program-program yang sudah diputuskan, segera laksanakan sampai selesai, jangan bergerak atau berhenti sebelum selesai, sebelum sukses.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Insyira ayat 7 yang artinya sebagai berikut.

“Maka ketika kamu sudah selesai (dari suatu bisnis), teruslah bekerja keras (untuk bisnis yang lain).” (QS. Al-Insyrah: 7).

“Jika kita mempunyai orang yang bisa berkomitmen pada tiga hal di atas maka itulah orang yang tepat. Orang yang tepat adalah aset terpenting Anda. Karena orang itulah yang mampu membawa perubahan dari baik menjadi hebat. Katakan pada orang yang tepat lalu ‘apa'." Ujar Marsudi.

Untuk mendapatkan orang yang tepat, maka lakukan tiga hal berikut:

1. Cari Pertanyaan, Bukan Jawaban
Jika Anda menanyakan sesuatu kepada seseorang, jawabannya bisa berbeda-beda dan bisa jadi jawabannya tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka ikutilah pertanyaan tersebut hingga Anda menemukan jawaban yang tepat.

2. Berdialog, berdiskusi dan tidak memaksa
Untuk menemukan kebenaran, dialog menjadi solusi yang perlu diutamakan, karena masyarakat tidak akan merasa terpojok jika diajak berdialog dan membicarakan keadaannya.

3. Menganalisa tanpa menyalahkan
Orang akan langsung menolak jika tiba-tiba disalahkan betapapun salahnya mereka. Sehingga permasalahan tersebut dapat dengan mudah diselesaikan jika kita dapat menganalisisnya secara akurat.

“Ketika kita sudah menjadi orang yang tepat dan mempunyai orang yang tepat untuk jabatan tersebut, maka untuk menjadi pribadi yang unggul, mandiri, dan berdaya saing kita harus mempunyai kompas dalam menjalankan kehidupan,” kata Marsudi.

Menurut dia, untuk berjalan menuju titik kesuksesan, kemandirian, dan keunggulan, ada tiga persimpangan jalan yang harus kita waspadai, di antaranya sebagai berikut:

Pertama, hal yang membuat Anda lebih baik daripada organisasi atau orang lain mana pun, temukan itu lalu jalankan dan laksanakan apa yang terbaik menurut Anda.

Kedua, menyadari motif mendalam yang menggerakkanmu, dan membangun sistem berdasarkan motif ini. Istiqomah dalam sebuah tujuan itu adalah modalnya, jangan berubah terus.

Ketiga, gairah. Gairah merupakan komponen internal yang tidak perlu dirangsang lagi. Gairah harus sudah otomatis kalau kita sudah menentukan tujuan yang tepat, sehingga ketika kita melaksanakan, kita dapat melaluinya dengan senang hati.

“Dari sini insyaallah kita dapat menjadi orang ataupun organisasi yang kuat, unggul, mandiri, dan berdaya saing, serta menjadi hamba-Nya yang diharap-harapkan dan dicintai Allah SWT,” ucap Marsudi.

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
right-1 (Desktop - langit7.id)
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 30 November 2023
Imsak
03:56
Shubuh
04:06
Dhuhur
11:45
Ashar
15:09
Maghrib
17:58
Isya
19:12
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan