LANGIT7.ID-, Jakarta - -
Hari Ayah Nasional menjadi momen untuk mengapresiasi
peran ayah sebagai
kepala keluarga. Namun di balik ketangguhan mereka, banyak ayah menghadapi tekanan yang jarang terlihat, mulai dari tanggung jawab pekerjaan hingga beban emosional yang sering dipendam.
Psikolog sekaligus founder Titik Putih,
Intan Erlita sekaligus Managing Partner HADE membagikan lima langkah sederhana untuk membantu para ayah mengelola stres dan tetap hadir sepenuhnya bagi keluarga, mulai dari memberi ruang untuk diri sendiri hingga berani membuka diri terhadap dukungan emosional.
Baca juga: Tips Jaga Kesehatan Jantung dari Kelola Stres dan Tidur Berkualitas“Ayah adalah pahlawan keluarga, tapi itu tidak berarti mereka tidak menghadapi tekanan.
Mengelola stres adalah kunci agar tetap hadir sepenuhnya bagi keluarga,” Intan Erlita dalam siaran pers Allianz yang diterima LANGIT7.ID pada Rabu (12/11/2025).
Intan kemudian membagikan lima langkah sederhana untuk membantu ayah mengubah stres menjadi energi positif dan menciptakan kesei
mbangan hidup:
1. Ubah “Harus Kuat” Jadi “Boleh Dikuatkan” Banyak ayah tumbuh dengan keyakinan bahwa mereka harus kuat dan tak boleh terlihat lemah. Namun, di balik peran itu tersimpan beban emosional yang sering tak terlihat.
Alih-alih menanggung semuanya sendiri, ayah berhak menerima dukungan, dari pasangan, anak, atau waktu tenang untuk diri sendiri.
2. Melepas Kontrol Sesekali Banyak ayah terbiasa mengatur segalanya demi memastikan semuanya berjalan lancar. Memberi ruang bagi pasangan dan anak untuk berdiskusi dan ikut mengambil keputusan bisa menjadi istirahat mental yang berharga sekaligus memperkuat ikatan keluarga.
Baca juga: Air dalam Cangkir: Pelajaran tentang Stres, Karunia, dan Kehidupan dari Sebuah Dapur3. Beri Waktu untuk Diri SendiriLuangkan 10–30 menit setiap hari untuk melepaskan tekanan, misalnya membaca, meditasi, atau sekadar menikmati waktu hening. Memberi ruang bagi diri sendiri membantu mengisi ulang energi mental.
4. Pisahkan Urusan Kantor dan RumahDi tengah tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi, banyak ayah membawa “pekerjaan pulang ke rumah” tanpa disadari.
Matikan notifikasi kantor saat di rumah dan fokuslah pada momen berkualitas bersama keluarga. Memisahkan urusan kantor dan rumah bukan berarti mengabaikan tanggung jawab, tapi memberi ruang bagi pikiran untuk beristirahat, mengurangi stres, dan hadir sepenuhnya untuk pasangan dan anak.
5. Luangkan Waktu untuk BerceritaBanyak ayah merasa harus selalu tahan banting, padahal menumpuk emosi bisa memicu stres kronis.
Sesekali berbagi cerita atau kesulitan dengan pasangan bukan tanda lemah, justru memperkuat hubungan dan memberi dukungan emosional saat menghadapi tekanan sehari-hari.
Baca juga: Stres Bisa Sebabkan Rambut Rontok hingga Kulit Berkerut(est)