LANGIT7.ID-, Jakarta- - Ada yang istimewa saat Menkeu Sri Mulyani datang ke BRI. Menkeu terbaik yang hadir dalam acara BRI Microfinance Outlook 2004 ini, dalam sambutannya, Bendahara Negara ini mengawali menyapa Dirut BRI Sunarso dengan sebutan calon penerima Nobel.
Sontak para peserta yang hadir dalam acara tersebut yang tak lain adalah manajemen dan karyawan BRI, terkejut sekaligus bangga karena pimpinannya disebut sebut oleh Menteri Keuangan sebagai kandidat penerima Nobel. Sunarso pun yang disebut mengangguk dan mengamini karena apa yang disampaikan Sri Mulyani tak ubahnya sebuah doa.
Baca juga:
Tumbuh Solid dan Berkelanjutan, Laba BCA Syariah 2023 Capai Rp153,8 MiliarMenurut Sri Mulyani, Sunarso pantas mendapatkan hadiah Nobel karena, anak perusahaan BRI, PNM Mekar (Membina Ekonomi Keluarga), memiliki 15 juta nasabah.
Sementara pendiri Grameen Bank, Muhammad Yunus dari Bangladesh hanya memiliki 6,5 juta nasabah. Tetapi sudah mendapatkan Nobel. Menurut Presiden Jokowi yang hadir di acara yang sama berharap ada pihak pihak yang mengurus dan memperjuangkan BRI untuk bisa mendapatkan Nobel. “Sudah pantas Dirut BRI dapat Nobel,’’ kata Jokowi.
Menurut Sri Mulyani, saat ini masih ada 29,2 juta UMKM yang belum mendapatkan akses perbankan.Ia berharap BRI bisa masuk. “Jika berhasil tentunya nasabah PNM Mekar ini akan bertambah besar dan angkanya bisa mencapai 45 juta,” ujar mantan Direktur Bank Dunia ini.

Sunarso adalah seorang banker senior yang pernah menjadi Dirut Pegadaian. Awalnya dia menjadi banker di Bank Dagang Negara (BDN), namun setelah di merger dengan Bank Mandiri, ia tetap berkarier di Bank Mandiri. Di sinilah Sunarso menunjukkan prestasinya.
Ia berhasil menyusun skema pembiayaan di sektor kelapa sawit. Atas prestasinya, pada 2010 ia ditunjuk menjadi Direktur Commercial & Business Banking selama lima tahun. Karena kinerjanya terus bagus, penggemar olahraga golf ini pada 2015, ditugasi Mandiri menjadi Wadirut BRI mendampingi Aswami Syam yang saat itu ditunjuk menjadi Dirut BRI.
Alumni Agronomi IPB dan S2 Administrasi bisnis UI, pada 2017 mendapatkan tugas baru dari Kementerian BUMN menjadi Dirut Pegadaian. Tidak lama di Pegadaian, pada 2019 saat BRI menggelar RUPSLB, Sunarso didaulat kembali menjadi Wadirut BRI mendampingi Suprajata. Dan per September 2023 Sunarso yang banker tulen ini akhirnya dinobatkan sebagai nahkoda alias Dirut BRI (*)

(ori)