LANGIT7.ID-, Hong Kong- - Hong Kong ingin menjadi lebih ramah terhadap wisatawan Muslim dan berupaya menawarkan lebih banyak pilihan makanan halal di seluruh restoran nya.
“Kami ingin menarik lebih banyak lagi pasar wisatawan Muslim... Kami berharap mereka akan datang ke Hong Kong, dan mungkin menjelajah lebih jauh ke daratan Tiongkok,” ujar direktur eksekutif Hong Kong Tourism Board, Dane Cheng, dalam sebuah kunjungannya ke Dubai pada bulan Mei lalu.
“Namun, kami perlu meningkatkan permainan dalam hal menjadi ramah terhadap Muslim. Kami membutuhkan lebih banyak restoran halal dan fasilitas lainnya, (dan) kami sekarang berada di atas hal ini,” katanya kepada The National, sebuah surat kabar di Uni Emirat Arab, di pameran perdagangan Arabian Travel Market.
Pemerintah sejak akhir 2023 telah mencoba memanfaatkan pasar Timur Tengah untuk mendiversifikasi ekonomi Hong Kong yang telah melambat setelah protes massal 2019, pembatasan Covid-19, dan ketegangan hubungan AS-Tiongkok.
Langkah-langkah ini termasuk untuk meningkatkan kemitraan dan menarik lebih banyak investor dan wisatawan ke kota ini dari wilayah di mana Islam adalah agama yang dominan.
Sektor pariwisata Hong Kong, yang merupakan pilar utama ekonominya, secara tradisional menyumbang sekitar 5 persen dari produk domestik bruto dan 7 persen dari lapangan kerja.
Kota ini telah mencatat peningkatan jumlah wisatawan dari negara-negara Asia Tenggara, yang merupakan sumber pengunjung terbesar kedua di kota ini setelah Tiongkok.
Pada bulan April, misalnya, kedatangan pengunjung dari Indonesia melonjak lebih dari 80 persen dari tahun ke tahun, didorong oleh akhir bulan Ramadan, menurut dewan pariwisata. Hal ini terjadi setelah lembaga tersebut berkolaborasi dengan para influencer, agen perjalanan, dan maskapai penerbangan Indonesia untuk mempromosikan Hong Kong.
Sebagai informasi, anggota parlemen Hong Kong pada Mei telah berkunjung ke Malaysia untuk berdiskusi mengenai wisata halal dengan para pejabat setempat. Mereka mendapatkan feedback bahwa wisatawan muslim saat ini seringkali memilih untuk mengunjungi Thailand karena terbatasnya pilihan tempat makan halal di Hong Kong.
Menanggapi respon tersebut, pemerintah Hong Kong belum lama ini telah mengizinkan para pengunjung dari kota-kota daratan Tiongkok, termasuk Urumqi di wilayah Xinjiang yang berpenduduk mayoritas Muslim, untuk berwisata di Hong Kong tanpa harus bergabung dengan tur sejak 27 Mei 2024. Pada tanggal yang sama, pemerintah juga telah memperluas jumlah restoran bersertifikat halal di kota tersebut.
Warga Cina daratan sebelumnya hanya diperbolehkan berkunjung ke Hong Kong dalam kelompok tur atau dengan visa bisnis.
Hong Kong memiliki 300.000 komunitas Muslim yang kuat, sekitar 4 persen dari populasinya. Namun, hanya ada sedikit lebih dari 100 restoran bersertifikat halal, hanya 0,6 persen dari hampir 18.000 tempat makan berlisensi di seluruh kota.
(lam)