LANGIT7.ID-, Jakarta- - Hujan turun di atas Mekkah pada hari Senin, memberikan kelegaan bagi jemaah haji yang sedang melaksanakan hari kedua lempar jumrah, ritual simbolis melempari setan. Namun, panasnya cuaca di siang hari tetap menyebabkan ribuan jemaah mengalami dehidrasi saat menyelesaikan ibadah haji.
Hari-hari terakhir haji tahun ini bertepatan dengan perayaan Idul Adha oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Lempar jumrah dilakukan di Mina, sebuah dataran gurun di luar kota Mekkah, Arab Saudi. Pelemparan ketiga dijadwalkan pada hari Selasa, sebelum jemaah melakukan Tawaf Wada atau mengelilingi Kakbah di Mekkah untuk terakhir kalinya.
Ibadah haji merupakan salah satu dari Lima Rukun Islam. Semua umat Muslim wajib menunaikan haji setidaknya sekali seumur hidup jika mampu secara fisik dan finansial.
Menurut pejabat Arab Saudi, lebih dari 1,83 juta umat Muslim menunaikan ibadah haji pada tahun 2024, sedikit lebih rendah dari angka tahun lalu yaitu 1,84 juta.
Rangkaian ibadah haji sebagian besar mengenang kisah Nabi Ibrahim, putranya Nabi Ismail, dan ibu Ismail yaitu Hajar, sebagaimana tercantum dalam Al-Quran.
Ibadah haji tahun ini berlangsung di tengah cuaca panas yang menyengat. Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi melaporkan bahwa pada pukul 2 siang, suhu di Mekkah dan tempat-tempat suci di sekitarnya mencapai 48 derajat Celsius (118 derajat Fahrenheit).
Kementerian Kesehatan menyatakan lebih dari 2.760 jemaah menderita sengatan matahari dan stres akibat panas hanya pada hari Minggu saat memulai putaran pertama lempar jumrah. Bahkan, Yordania mengumumkan pada hari Minggu bahwa 14 jemaah haji asal Yordania meninggal dunia akibat sengatan panas selama ibadah haji.
Jumlah jemaah di jalan-jalan menuju tempat jumrah pada Senin pagi berkurang signifikan dibandingkan dengan ritual hari Minggu. Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, pasukan keamanan, tim medis, dan petugas pertolongan pertama telah disiagakan di Mina dan sekitarnya, terutama di jalan-jalan dan area terbuka.
Sani Abdullah, seorang warga Nigeria, berkomentar kepada The Associated Press, "Saya sangat terkesan dengan persiapannya. Saya sudah terbiasa dengan panas yang menyengat di negara saya. Saya tidak pernah mengalami masalah apa pun. Semuanya berjalan lancar."
Menjelang siang hari, langit berubah mendung dan hujan turun sejenak, membantu mengurangi tekanan akibat panas gurun.
Mina memiliki makna khusus bagi umat Muslim. Di tempat ini, mereka percaya iman Nabi Ibrahim diuji ketika Allah memerintahkannya untuk mengorbankan putra satu-satunya, Nabi Ismail. Nabi Ibrahim siap mematuhi perintah tersebut, namun kemudian Allah menahan tangannya, menyelamatkan putranya.
Lempar jumrah dimulai pada hari Minggu, sehari setelah para jemaah mengunjungi Bukit Arafah yang suci. Di bukit yang juga dikenal sebagai bukit rahmat ini, jemaah menghabiskan waktu untuk beribadah dan merenung, yang dianggap sebagai puncak ibadah haji.
Para jemaah mengumpulkan kerikil untuk lempar jumrah dari Muzdalifah, sebuah area yang terletak beberapa kilometer dari Bukit Arafah.
Haji merupakan salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia. Rangkaian ibadah secara resmi dimulai pada hari Jumat ketika para jemaah bergerak dari Masjidil Haram di Mekkah ke Mina, kemudian ke Bukit Arafah. Mereka kemudian kembali ke Mina, di mana mereka tinggal hingga tiga hari, masing-masing melempar tujuh kerikil ke tiga tiang sebagai simbol mengusir kejahatan dan dosa.
Selama di Mina, para jemaah juga mengunjungi Mekkah untuk melakukan "tawaf", atau mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram berlawanan arah jarum jam sebanyak tujuh kali. Kemudian, Tawaf Wada akan menandai berakhirnya ibadah haji saat para jemaah bersiap meninggalkan kota suci.
Setelah ibadah haji selesai, para pria diharapkan mencukur rambut mereka, sementara wanita memotong sedikit rambutnya sebagai tanda pembaruan diri.
Sebagian besar jemaah kemudian meninggalkan Mekkah menuju kota Madinah, sekitar 340 kilometer jauhnya, untuk berziarah ke makam Nabi Muhammad di Raudhah. Makam tersebut merupakan bagian dari Masjid Nabawi, yang merupakan salah satu dari tiga tempat tersuci dalam Islam, bersama dengan Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Ibadah haji tahun ini berlangsung di tengah perang Israel-Hamas yang menghancurkan dan membawa Timur Tengah ke ambang konflik regional. Perang tersebut telah menewaskan lebih dari 37.000 warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung, menurut pejabat kesehatan Gaza, sementara ratusan lainnya tewas dalam operasi Israel di Tepi Barat.
Konflik ini dimulai setelah militan yang dipimpin Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang.
Akibat situasi ini, warga Palestina di Jalur Gaza tidak dapat melakukan perjalanan ke Mekkah untuk ibadah haji tahun ini. Hal ini disebabkan oleh penutupan penyeberangan Rafah pada bulan Mei, ketika Israel memperluas ofensif daratnya ke kota di perbatasan dengan Mesir.
(lam)