LANGIT7.ID, Jakarta - PT Pertagas Niaga (PTGN) sebagai bagian dari afiliasi sub holding PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan Holding Migas Pertamina, membangun sebuah
Mother Station (MS)
Compressed Natural Gas (CNG) di Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
President Director PTGN Linda Sunarti, mengatakan bahwa
Mother Station ini akan mengkompresi gas Pertamina EP Cepu ADK yang berasal dari Lapangan Alas Dara Kemuning (ADK) dengan kapasitas 3,5 MMSFCD hingga 10-12 tahun ke depan.
"PTGN selama ini telah menjadi pemain utama niaga CNG di Pulau Jawa. Kami yakin pembangunan MS mampu mensuplai kebutuhan CNG industri lebih luas lagi dengan harga yang lebih kompetitif," kata Linda dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/9).
Menurut Linda, hal ini sekaligus menandai pemanfaatan perdana gas yang diproduksi dari sumur PEP C ADK dan disalurkan melalui pipa yang dibangun oleh PT Pertamina Gas (Pertagas). Sehingga distribusi CNG akan lebih cepat dari sisi waktu dan terjamin kepastian suplainya.
Baca juga:
Pertamina Luncurkan Aplikasi Monitoring Penyaluran GasSelain produk CNG, residu dari gas PEP C ADK akan dimurnikan berbentuk cair dan digunakan sebagai kondensat. Produk ini selanjutnya menjadi pelarut bagi keperluan industri.
"Permintaan industri akan kebutuhan kondensat saat ini cukup tinggi. Kami percaya diri dapat memenuhi keperluan tersebut sehingga kami mengambil peran dalam kemajuan industri nasional," ujarnya.
Saat ini, PTGN telah mensuplai CNG berbagai industri baik di wilayah Pulau Jawa, Kalimantan Timur serta Sumatera Selatan. Suplai CNG menjadi jawaban bagi pemenuhan gas dalam waktu cepat bagi industri yang wilayahnya belum tersambung jaringan pipa gas.
Pemanfaatan gas alam sebagai energi bersih ini juga sejalan dengan upaya Pertamina untuk mendorong penurunan emisi. Pembangunan MS akan membuka lapangan kerja baru dan mampu menyerap tenaga kerja lokal.
Kerjasama ini merupakan bentuk sinergi di lingkungan Pertamina Grup dari sisi hulu hingga hilir. PTGN menjadwalkan MS CNG bisa beroperasi pada November 2021 dan ditargetkan bisa memenuhi kebutuhan gas alam bagi industri di berbagai penjuru Jawa.
(sof)