LANGIT7.ID-, Jakarta- - Olimpiade Paris 2024 akan diselenggarakan pada 26 Juli mendatang. Ketua Komite Olimpiade Palestina, Jibril Rajoub menyatakan bahwa 400 atlet, pelatih dan pejabat olahraga telah terbunuh di Gaza sejak Oktober 2023.
“Melalui partisipasi ini, kami ingin menampilkan penderitaan rakyat Palestina dan pembunuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza,” kata Rajoub melansir
tasnimnews.com, dilihat Rabu (17/7/2024).
Ia menambahkan bahwa keputusan mengirim delapan atlet adalah wujud perlawanan dan partisipasi ini menjadi pesan warga Palestina kepada dunia bahwa sudah saatnya mereka bisa bebas di tanah airnya.
Baca juga:
AS Kritik Pejabat Israel Korban Jiwa di Gaza Terlalu TinggiDelapan atlet perwakilan Palestina tahun ini bakal berkompetisi di cabang atletik, renang, panahan, taekwondo, judo, dan tinju.
Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina Varsen Aghabekian Shahin menyatakan dukungannya dengan mengatakan, “Anda bukan hanya atlet, Anda juga… simbol perlawanan Palestina.”
Perenang Palestina-Amerika Valerie Tarazi (24) termasuk di antara atlet yang mewakili Palestina di Olimpiade Paris. Saat berbicara di depan pers, Tarazi menyatakan kesedihannya terhadap apa yang tengah menimpa warga Palestina.
“Hati saya sedih untuk mereka,” kata Tarazi, mengacu pada warga Palestina di Gaza.
“Berada di Paris atas nama Palestina adalah hal yang sangat penting dan ikut serta dalam kompetisi renang global di saat tidak ada tempat untuk berlatih adalah hal yang tidak nyata,” tambahnya.
Atlet Palestina telah berpartisipasi dalam Olimpiade sejak 1996, ketika pelari jarak jauh Majed Abu Marahil berkompetisi di Atlanta.
Marahil meninggal di Gaza pada bulan Juni setelah tidak dapat menerima perawatan karena gagal ginjal di rumah sakit yang hancur di daerah kantong yang terkepung itu.
(ori)