LANGIT7.ID-, Madiun- - Universitas Muhammadiyah Madiun yang akan segera berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT) berhasil meraih pendanaan Program Kosabangsa 2024.
Program Kosabangsa 2024 atau Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat 2024 ini merupakan program kerja Ditjen Diktiristek Kemendikbud Ristek yang dilaksanakan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM).
Kepastian diperolehnya pendanaan Program Kosabangsa 2024 bagi UMMAD (UMJT) tersebut setelah Ditjen Diktiristek mengeluarkan Pengumuman Penerima Pendanaan Program Kosabangsa Tahun Anggaran 2024 melalui nomor 0920/E5/DT.06.01/2024 tertanggal 2 September 2024.
Berdasarkan pengumuman tersebut, UMMAD (UMJT) menjadi bagian dari 122 perguruan tinggi yang ada di seluruh LL DIKTI yang ada di tanah air yang memperoleh pendanaan Program Kosabangsa 2024.
Baca juga:
PKKMB Unusa Wujudkan Generasi Tangguh dengan Revolusi Mental dan Integrasi NasionalApabila dilihat dari kewilayahan, UMMAD (UMJT) termasuk dari 11 PT yang berada dalam naungan LL DIKTI VII yang memperoleh pendanaan Program Kosabangsa 2024 serta menjadi satu-satunya perguruan tinggi di eks Karesidenan Madiun atau Madiun Raya.
Informasi yang diperleh dari pengumuman yang dikeluarkan Ditjen Diktiristek tersebut menerangkan, judul Inovasi Teknologi dalam Mitigasi Banjir: Meningkatkan Ketahanan Kesehatan dan Kemandirian Ekonomi Desa Jerukgulung Melalui Sistem Prediksi dan Teknologi Pertanian.
Disampaikan pula, dalam progam Kosabangsa 2024, UMMAD (UMJT) merupakan perguruan tinggi pelaksana program. Sementara Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sebagai sister university UMMAD menjadi perguruan tinggi pendamping program.
Ketua LPPM UMMAD, Prof. Ir Sarjito, M.T., Ph.D menerangkan, pelaksanaan progam Kosabangsa 2024 mensyaratkan kerjasama antara perguruan tinggi pelaksana dengan perguruan tinggi pendamping. Dalam hal ini, UMMAD bertindak sebagai pelaksana pengabdian. Sedang UMS sebagai PT pendamping.
Tim pelaksana dari UMMAD ada tiga dosen yaitu Lina Alfiyani, S.St.Keb., M.K.M sebagai ketua tim pelaksana, lalu Latutik Mukhlisin, M.Kom., dan Nuriel Endi Rahman, M.A sebagai anggota tim pelaksana dan didukung tenaga pengajar Prodi Lingkungan UMMAD.
Sedang tim pendamping dari pihak UMS yang menjadi PT pendamping, diketuai Dr. Agus Yulianto, MT, bersama anggota Nur Alis Setiyadi, Ph.D dan Prof. Sarjito, Ph.D.
Prof Sarjito menjelaskan, program Kosabangsa ini merupakan program yang cukup bergengsi diantara program hibah yang lain.
“Karena pemohon tidak bisa maju sendiri satu Universitas saja namun harus ada PT pendamping. hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan kerjasama dan saling mengisi antara perguruan tinggi yang masih klaster binaan atau madya perlu mendapat support dari perguruan tinggu klaster mandiri seperti UMS,” terang Prof. Sarjito, Senin, 2 September 2024.
Ketua LPPM PTM/A tersebut mengungkapkan proposal Program Kosabangsa 2024 UMMAD (UMJT) mengajukan pendanaan mencapai Rp 295 Juta.
Ketua Tim Pelaksana Program Kosabangsa 2024 UMMAD, Lina Alfiyani menjelaskan, inovasi dalam Program Kosabangsa ini merupakan pendekatan inovatif dan terintegrasi yang dikembangkan oleh tim pelaksana dari UMMAD dengan dukungan tim pendamping dari UMS.
Pendekatan inovatif dan terintegrasi ini dilakukan dengan menggabungkan teknologi modern, edukasi kesehatan, penelitian, dan pemberdayaan sekaligus sehingga diharapkan mampu menghadirikan penyelesaian masalah yang menyeluruh.
“Tidak hanya mengatasi dampak bencana tapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan ketahanan kesehatan serta ekonomi,” kata Kaprodi Adminkes UMMAD tersebut
Anggota tim Kosabangsa 2024 UMMAD, Latutik Mukhlisin, M.Kom menambahkan, capaian bergengsi UMMAD (UMJT) ini merupakan prestasi bersama dalam bentuk kerja tim pelaksana dan dosen dan mahasiswa pendukung serta tim pendamping dari UMS.
“Juga jalinan kerjasama dengan beberapa mitra di Desa Jeruggulung di Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, seperti Destana dan Posyandu hingga Kades, Sekdes dan perangkat desa,” ujar Kaprodi Ilmu Komunikasi UMMAD itu.
(ori)