langit7-Madiun,- - Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) yang akan berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT) memberi dana komitmen pengembangan bidang kemahasiswaan kepada tujuh (7) Himpunan Mahasiswa Prodi (himaprodi) yang dikelola saat ini.
Tujuh Himaprodi yang memperoleh dana komitmen adalah Hima Kebidanan, Adminkes, Ilmu Aktuaria, Ilmu Lingkungan, Ilmu Komunikasi, Biokewirausahaan, Kesejahteraan Sosial (Kessos).
Masing-masing himaprodi tersebut memperoleh dana komitmen sebesar Rp 1.000.000,00 (1 juta).
Pemberian dana komitmen tersebut secara simbolis diserahkan kepada perwakilan masing-masing Himaprodi oleh Rektor UMMAD, Prof. Dr Sofyan Anif, M.Si, saat kegiatan Masa Ta’aruf mahasiswa baru UMMAD 2024/2025, Selasa, 1 Oktober 2024
Baca juga:
Rektor Ummad: Ahmad Dahlan Itu Dikafir Kafirkan Karena Bikin Sekolah Model Londo, Sampai Sekolahnya Pun DibakarDirektur Kemahasiswaan UMMAD, Prof Dr Ihwan Susila, M.Si., Ph.D mengatakan, melalui pemberian dana komitmen kepada 7 himpunan mahasiswa Prodi di UMMAD memperlihatkan kesungguhan UMMAD meningkatkan prestasi mahasiswa di bidang akademik.
“UMMAD berkomitmen untuk meningkatkan prestasi mahasiswa di bidang akademik melalui pemberian dana kepada 7 himaprodi untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” jelas Ihwan Susila.
Ihwan Susila menambahkan, universitas juga memberikan apresiasi berupa dana pendamping bagi pemenang hibah program kreativitas mahasiswa dan program pembinaan kewirausahaan.
Rektor UMMAD, Prof Dr Sofyan Anif, M.Si menerangkan, pemberian dana komitmen ini merupakan strategi UMMAD melibatkan mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan para dosen.
“Mahasiswa harus dilibatkan dalam penelitian dan pengabdian masyarakat oleh dosen. Bahkan mahasiswa diharapkan bisa mandiri karena nilai mahasiswa itu akan jadi komprehensif tidak hanya bicara teori di ruang kelas tapi juga ada di lapangan,” terang Rektor UMMAD.
Rektor juga menjelaskan, pemberian dana komitmen tersebut wujudnya dana stimulan yang dapat digunakan nanti kalau ada dosen melakukan penelitian dari pemerintah maka mahasiswa bisa ikut serta tanpa harus mengeluarkan biaya.
“Katakanlah biaya dari penelitian dosen itu di-split dari tema-tema spesifik sementara mahasiswa sudah punya modal 1 juta. Jadi bisa saling menutupi kekurangan, sinergi dengan penelitian dosen,” ujar Rektor UMMAD.
Rektor menambahkan, strategi seperti ini dilakukan PT yang sudah maju. Sehingga mahasiswa tidak hanya punya pengalaman didalam kelas tapi juga di luar.
“Justru menara gadingnya mahasiswa itu ada di pengabdian masyarakat,” kata Rektor UMMAD. (*)
(ori)