LANGIT7-surabaya,- - Posyandu Larasati di Dukuh Kupang, Surabaya, berhasil menurunkan morbiditas Osteoartritis pada lansia. Keberhasilan ini dilakukan dengan program pemberdayaan kader dan edukasi pengendalian diet karbohidrat, diiringi terapi injeksi sendi.
Program inovatif ini merupakan hasil kolaborasi tim Abdimas Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) dengan dukungan dana dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Tahun 2024 sebesar Rp.40.000.000, ditambah dukungan
Dana Internal Pengabdian kepada Masyarakat ENIMAS Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Tahun 2024 sebesar Rp.50.000.000.
"Kami menyadari bahwa osteoartritis menjadi masalah kesehatan yang signifikan bagi lansia. Melalui program ini, kami ingin memberdayakan kader Posyandu dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengendalian diet karbohidrat serta terapi injeksi sendi sebagai solusi dalam mengurangi nyeri/ morbiditas dan meningkatkan mobilitas pasien," ujar Ketua Tim Abdimas , Dr.dr.Ibrahim Njoto, M.Hum., M.Ked PA.
Program ini melibatkan beberapa tahapan, yaitu:
Pertama, pemberdayaan kader posyandu
Kader Posyandu dilatih untuk memahami Osteoartritis, cara deteksi dini, dan edukasi tentang diet rendah karbohidrat.
Kedua, edukasi masyarakat
Penyuluhan mengenai Osteoartritis, diet rendah karbohidrat, dan manfaat terapi injeksi sendi dilakukan secara rutin kepada lansia di Posyandu Larasati.
Ketiga, terapi injeksi sendi
Lansia yang telah melalui proses screening oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr.Roethmia Yaniari, Sp.PD., FINASIM, dan dinyatakan layak, akan mendapatkan terapi injeksi sendi oleh Dokter Spesialis Orthopedi dr.Jeffry Andrianus, Sp.OT(K) di Rumah Sakit Husada Utama.
"Terapi injeksi sendi terbukti efektif dalam mengurangi nyeri dan meningkatkan mobilitas pada penderita Osteoartritis. Penting untuk diketahui bahwa terapi ini dilakukan setelah screening dan diberikan oleh dokter spesialis yang berkompeten," jelas dr.Jeffry Andrianus, Sp.OT(K).
Program ini telah menunjukkan hasil yang positif. Data menunjukkan penurunan morbiditas Osteoartritis pada lansia di wilayah tersebut. Program ini juga mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan pemerintah setempat.
"Program ini sangat bermanfaat bagi kami. Pengetahuan dan terapi yang diberikan membantu meringankan rasa nyeri dan meningkatkan kualitas hidup kami," ujar Ibu Lena, salah satu peserta program.
Keberhasilan Program Posyandu Larasati ini menjadi bukti bahwa kolaborasi dan inovasi dalam program Abdimas dapat menghasilkan solusi nyata untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat, khususnya pada lansia.
Tim Abdimas Universitas Wijaya Kusuma Surabaya berharap program ini dapat diimplementasikan di Posyandu lainnya dan menjadi inspirasi bagi program pengabdian masyarakat lainnya.
(ori)