LANGIT7.ID-, Jakarta- - Gelombang baru antusiasme sepak bola anak perempuan tengah melanda Indonesia. Buktinya? Jumlah peserta MilkLife Soccer Challenge di Bandung melonjak drastis hingga 191% dalam waktu kurang dari setahun. Fenomena ini membuat banyak pihak terkejut sekaligus optimis akan masa depan sepak bola putri Tanah Air.
Data mengejutkan ini terungkap saat penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge - Bandung Series 2 2024 yang baru saja usai. Event yang digelar di Stadion Siliwangi pada Minggu (13/10) ini berhasil menarik 1.564 siswi dari 68 sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah. Angka ini melonjak tajam dibandingkan seri pertama yang digelar Juni lalu, yang hanya diikuti 538 peserta dari 22 sekolah.
Baca juga:
Sensasi MilkLife Soccer Challenge! Tim Debutan Raih Juara, Striker Cilik Cetak 22 GolYoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, menyambut positif peningkatan minat ini. "Visi kami untuk mengembalikan era kejayaan sepak bola putri Indonesia akan segera terwujud, karena kami mulai dengan pemassalan di level usia dini. Kemudian dengan konsistensi penyelenggaraan turnamen yang menghasilkan lompatan peningkatan kuantitas dan kualitas pemain yang signifikan merupakan hal yang sangat membanggakan untuk bisa menemukan talenta pesepakbola putri masa depan untuk Indonesia," ujar dia dalam keterangan resmi, Minggu (13/10/2024).
Boom minat ini rupanya tidak hanya terjadi di Bandung. Menurut Yoppy, tren positif meningkatnya kuantitas dan kualitas peserta hampir serempak terjadi di kota-kota penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge seri kedua. Kota-kota seperti Surabaya, Tangerang, Jakarta, Kudus, Solo, Yogyakarta dan Semarang juga menunjukkan peningkatan yang signifikan.
MilkLife Soccer Challenge sendiri bukan sekadar ajang adu gol. Program ini juga menyediakan pelatihan khusus bagi peserta berbakat. Coach Timo Scheunemann, pelatih berlisensi UEFA A dari Jerman, menjelaskan, "Program MilkLife Extra Training sangat penting di samping MilkLife Soccer Challenge dengan visi pemassalan, sebab para siswi yang potensial dan berbakat harus selalu diasah dan dilatih oleh pelatih yang berdedikasi sehingga dapat terarah dengan baik. Kami juga mendorong agar para siswi bergabung dengan sekolah sepak bola (SSB) agar dapat ikut liga secara berkesinambungan di KU14 dan KU16."
Menariknya, bukan cuma skill sepak bola yang diasah. Para peserta juga mendapat edukasi gizi dan kesehatan. Adrian Tan, Brand Manager MilkLife, menekankan pentingnya olahraga dan nutrisi bagi perkembangan anak-anak. "MilkLife menyambut gembira peningkatan peserta yang sangat tinggi dalam penyelenggaraan Series 2 di Bandung. Ini menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia memerlukan wadah untuk menyalurkan bakat mereka, terutama di bidang olahraga. Dengan menjalani olahraga sepak bola secara rutin, didukung dengan mengonsumsi nutrisi seperti susu, diharapkan generasi masa depan dapat menyongsong cita-cita mereka dengan lebih tangguh dan #BeraniCetakGol," ucap Adrian.
Kesuksesan program ini membuat banyak pihak berharap akan lahirnya lebih banyak kompetisi serupa. Pemerintah pun tak mau ketinggalan mendukung tren positif ini. Kementerian Pemuda dan Olahraga berencana mengalokasikan anggaran khusus untuk pengembangan sepak bola putri usia dini.
Melihat antusiasme luar biasa ini, MilkLife Soccer Challenge berencana memperluas jangkauan ke lebih banyak kota tahun depan. Dengan perkembangan menggembirakan ini, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan baru sepak bola putri di kancah internasional. Semua bermula dari sebiji bola dan semangat anak-anak perempuan yang tak kenal lelah mengejar mimpi mereka di lapangan hijau.
(lam)