Bopanna Sebut Djokovic Pemain Tenis Putra Terbaik Sepanjang Masa

LANGIT7.ID-Jakarta; Petenis hebat India Rohan Bopanna mengungkapkan alasan ia menganggap Novak Djokovic sebagai pemain terhebat sepanjang masa.

Mantan petenis nomor satu dunia ganda itu menekankan konsistensi Djokovic dan rintangan yang telah ia atasi, sementara ia juga menyebut petenis Serbia itu sebagai pemain paling berpengaruh yang pernah ada.

Djokovic memegang rekor sepanjang masa untuk gelar Grand Slam terbanyak yang dimenangkan dengan 24 gelar, sementara rival beratnya Rafael Nadal dan Roger Federer berada di posisi kedua dan ketiga dalam daftar petenis putra dengan masing-masing 22 dan 20 gelar utama.

Pemain berusia 37 tahun itu juga telah mengoleksi gelar Masters 1000 terbanyak (40), gelar ATP Finals terbanyak (tujuh), sementara ia telah menyelesaikan musim terbanyak sebagai petenis nomor 1 dunia ATP (delapan) dan menghabiskan rekor 428 minggu di puncak peringkat.

Djokovic juga menjadi satu-satunya pria yang memenangkan setiap 'gelar besar' di nomor tunggal dengan kemenangannya di Olimpiade Paris pada bulan Agustus.

Selain medali emas, Djokovic telah mengamankan keempat Grand Slam, kesembilan acara Masters 1000 saat ini, dan ATP Finals — masing-masing beberapa kali.

Dalam wawancara dengan Clay, Bopanna tidak ragu memilih Djokovic sebagai pemain terhebat dalam sejarah tenis putra.

“Novak Djokovic. Cara dia begitu konsisten selama bertahun-tahun sungguh luar biasa,” kata Bopanna.

“Meskipun saya telah berada di sana bersama orang lain selama bertahun-tahun, saya pikir Novak telah berhasil mengatasi begitu banyak rintangan. Konsistensi yang dimilikinya luar biasa.”

Juara ganda Australia Terbuka itu juga ditanya pemain mana yang memiliki dampak terbesar pada olahraga tersebut."Novak juga. Tidak diragukan lagi,” jawab Bopanna.

Bopanna menjadi petenis tertua yang baru pertama kali menduduki peringkat 1 dunia dalam sejarah tenis saat ia mencapai puncak peringkat ganda ATP pada usia 43 tahun dan 326 hari pada bulan Januari.

Petenis berusia 44 tahun itu menguraikan niatnya untuk melanjutkan kariernya selama ia masih menikmati bermain dan bepergian.

“Selama saya masih menikmati kompetisi dan bepergian, ya. Kenapa tidak? Dan keluarga saya bersama saya di Grand Slam. Istri saya ada di sini, putri saya bepergian bersama kami,” kata Bopanna.

“Saya tidak pernah menyangka putri saya akan melihat saya bermain secara langsung. Jika saya berhenti di usia 35, hal ini tidak akan terjadi. Dia akan berkata: ‘Ayah saya adalah pemain tenis.’ Sekarang dia bisa mengatakan bahwa ayahnya adalah pemain tenis.”(*/saf/tennis365)