LANGIT7-Jakarta,- - Program Semen Gresik Sahabat Petani (SGSP) memberi pengaruh positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar Pabrik Rembang, Jawa Tengah.
Program yang dilaksanakan PT Semen Gresik, anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SIG), dijalankan sejak 2021 ini memberikan pendampingan kepada 361 petani pesanggem di empat desa sekitar operasional Pabrik Rembang, yaitu Desa Tegaldowo, Desa Kajar, Desa Pasucen, dan Desa Timbrangan.
Pendampingan tersebut meliputi edukasi pertanian, bantuan bibit, serta fasilitasi pengelolaan lahan perusahaan seluas 119,25 hektare.
Dalam rilis yang diterima
Langit7, Corporate Secretary Semen Indonesia, Vita Mahreyni, menyatakan program SGSP merupakan salah satu upaya perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah operasional.
"SIG berkomitmen untuk terus menghadirkan program CSR yang efektif agar manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat," ujar Vita.
Baca juga:
Jaga Bumi Lestari, Telkomsel Tanam 10.600 Mangrove Hasil Donasi Poin PelangganSelain penyediaan lahan bagi petani, Semen Gresik juga membangun fasilitas Edupark seluas 1,6 hektare sebagai sarana edukasi.
Edupark ini mengusung konsep pertanian dan peternakan terpadu, dengan aneka hewan ternak dan berbagai tanaman seperti bayam, kangkung, sawi, selada, kacang panjang, terong, serta sereh, yang dimanfaatkan untuk konsumsi maupun dijual.
Semen Gresik juga berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur desa untuk mendukung aktivitas ekonomi warga. Sejak 2021, perusahaan telah memberikan bantuan sebesar Rp 5,37 miliar untuk pembangunan jalan sepanjang 4,1 kilometer di enam desa di Kabupaten Rembang dan Blora.
Selain jalan desa, bantuan lainnya mencakup pembangunan jembatan, drainase, balai desa, dan dinding penahan sungai.
Vita berharap, bantuan infrastruktur ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi desa melalui peningkatan aksesibilitas bagi mobilitas orang dan barang.
Bantuan tersebut, menurut Vita, merupakan wujud komitmen SIG sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendukung pemerataan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Salah satu petani yang merasakan manfaat program SGSP adalah Sukardi (40), petani dari Desa Kajar.
Ia mengungkapkan, program SGSP membantu meningkatkan pendapatan petani lokal yang sebelumnya kesulitan akibat keterbatasan lahan.
Sukardi yang awalnya hanya mengandalkan lahan pribadi seluas kurang dari satu hektare kini mampu menambah penghasilan setelah bergabung dengan SGSP dan mendapatkan pinjaman lahan dari PT Semen Gresik
"Dari lahan sendiri, saya biasanya panen 7 kuintal, tapi sekarang ditambah lahan pabrik hasilnya bisa mencapai 1,5 ton sekali panen,” ujarnya.
(ori)