LANGIT7.ID-Jakarta; Ada banyak mitos tentang peradangan yang beredar, termasuk soal jenis-jenis makanan yang dipercaya bisa memicu peradangan.
Peradangan bisa muncul karena sistem imun sedang berusaha melindungi tubuh dari hal-hal yang seharusnya tidak berada di dalam tubuh seperti virus atau bakteri. Peradangan kronis bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, dan gangguan gastrointestinal.
Berikut melansir dari Eating Well, makanan-makanan yang menurut mitos dapat pemicu peradangan.
Makanan olahanMakanan yang diproses secara berlebihan serta mengandung banyak gula tambahan, natrium, karbohidrat olahan, dan lemak jenuh kalau terlalu sering dikonsumsi dapat meningkatkan peradangan dan kemungkinan terjadinya kondisi yang berhubungan dengan peradangan.
Namun, banyak pula makanan dalam kemasan yang cukup bergizi, seperti ikan kalengan yang harganya terjangkau dan sama sehatnya dengan ikan segar. Kuncinya adalah moderasi, menyeimbangkan konsumsi makanan olahan dengan makanan rumahan yang mencakup banyak buah serta sayuran segar.
Gula dalam bentuk apapunGula dibagi menjadi dua kategori, yakni gula alami dan gula tambahan. Gula seperti fruktosa, glukosa, dan laktosa secara alami terdapat dalam buah-buahan, sayur-sayuran, dan produk susu tanpa pemanis seperti yogurt tawar dan keju. Sedangkan gula tambahan bisa berupa gula kristal atau gula coklat.
Bahan makanan dari keluarga solanaceaeSolanaceae adalah keluarga tanaman yang meliputi tomat, terong, paprika, kentang, dan cabai. Keluarga tumbuhan ini disebut-sebut sebagai biang peradangan karena mengandung senyawa glikosida alkaloid.
Namun, sebenarnya tidak ada alasan untuk menghindari tanaman dari keluarga Solanaceae, kecuali kalau mengalami alergi. Menghindari jenis makanan ini berarti menghilangkan kesempatan tubuh untuk mendapatkan manfaat anti-inflamasi dari vitamin C , likopen, beta karoten, capsaicin, dan senyawa lain yang dimiliki oleh anggota keluarga tumbuhan ini.
Produk susu Pada orang yang memiliki alergi, susu dapat menyebabkan peradangan. Susu juga bisa menimbulkan masalah kesehatan pada orang dengan intoleransi laktosa, yang tidak dapat mencerna sebagian atau seluruh laktosa dalam susu.
Namun, kondisi itu tidak terjadi pada semua orang. Sementara susu alternatif dan produk non-susu lainnya tidak secara inheren lebih sehat dari susu sapi. Banyak yang kandungan proteinnya lebih sedikit, tidak diperkaya vitamin D, dan mengandung gula tambahan.
Minyak kanolaDi antara pemengaruh ada yang menyebut minyak dari biji-bijian seperti kanola tidak baik bagi kesehatan. Beberapa orang menunjuk kandungan asam lemak omega-6 dalam minyak dari biji-bijian sebagai penyebab peradangan.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam linoleat, sejenis asam lemak omega-6 yang ditemukan dalam minyak dari biji-bijian seperti kanola, sebenarnya dapat membantu mengurangi peradangan kronis. Keseimbangan kandungan asam lemak omega-6 dan omega-3 dalam makanan penting untuk mendapatkan efek anti-inflamasi maksimal.
Kabar baiknya minyak kanola tidak hanya kaya akan asam linoleat, tetapi juga menyediakan omega-3. Satu sendok makan minyak kanola mengandung 1,3 gram omega-3.(*)
(lam)