Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Sabtu, 26 April 2025
home masjid detail berita

Perhatikan Empat Hal Ini Sebelum Kerjakan Shalat Fardlu

tim langit 7 Kamis, 23 Januari 2025 - 18:15 WIB
Perhatikan Empat Hal Ini Sebelum Kerjakan Shalat Fardlu
ilustrasi
LANGIT7-Jakarta,- - Ibadah shalat fardlu telah diatur waktunya secara khusus. Diperlukan persiapan fisik dan mental agar salat sah dan diterima sisi Allah. Berikut adalah empat hal penting yang harus diperhatikan sebelum melaksanakan shalat:
  1. Mengetahui Masuknya Waktu Shalat
Shalat fardu harus dilakukan pada waktu yang telah ditentukan, sesuai dengan ketentuan syariat. Pelaksanaan salat di luar waktunya dianggap tidak sah.

Dasar hukum ini terdapat dalam QS. Ali Imran ayat 103, yang mengingatkan umat Islam untuk menjaga ketepatan waktu dalam beribadah. Namun, terdapat pengecualian bagi orang yang lupa atau tertidur sehingga melewatkan waktu shalat.

Dalam kondisi seperti itu, Rasulullah mengajarkan bahwa ketika seseorang terbangun atau teringat, ia wajib segera mengerjakan shalat yang terlewat tersebut. Waktu ingat atau bangun itulah yang dianggap sebagai waktu pelaksanaan shalat bagi mereka.

Baca juga:5 Hikmah Terbesar dari Isra Mi'raj Nabi Muhammad saw, Bukti Surga Neraka itu Nyata
  1. Menutup Aurat
Menutup aurat adalah kewajiban bagi setiap muslim yang akan melaksanakan shalat. Shalat tidak akan sah jika aurat dibiarkan terbuka.

Ketentuan ini berdasarkan QS. Al-A’raf ayat 31, yang memerintahkan umat Islam untuk menutup aurat ketika masuk masjid, yang bermakna juga saat melaksanakan ibadah seperti hsalat, tawaf, dan iktikaf.

Menutup aurat tidak hanya menjadi syarat sah salat, tetapi juga merupakan wujud penghormatan seorang hamba kepada Allah. Oleh karena itu, pastikan aurat tertutup dengan sempurna sebelum memulai shalat.
  1. Suci Badan, Pakaian dan Tempat Shalat dari Najis
Kesucian adalah syarat mutlak dalam pelaksanaan shalat. Sebelum salat, pastikan bahwa badan, pakaian, dan tempat shalat bebas dari najis hissiah (najis yang tampak).

QS. Al-Baqarah ayat 222 menegaskan pentingnya kesucian dalam beribadah, karena Allah mencintai orang-orang yang senantiasa menjaga kebersihan diri.

Shalat adalah bentuk komunikasi langsung dengan Allah. Oleh karena itu, menjaga kesucian bukan hanya syarat teknis, tetapi juga bentuk penghormatan dan keikhlasan seorang hamba dalam mendekatkan diri kepada-Nya.
  1. Suci dari Hadas Kecil dan Hadas Besar
Setiap muslim yang hendak melaksanakan shalat harus berada dalam keadaan suci dari hadas kecil maupun hadas besar.

Secara istilah, hadas adalah keadaan yang secara syar’i dapat menghalangi seseorang untuk melaksanakan ibadah tertentu.

Hadas kecil meliputi hal-hal seperti buang air kecil, buang angin, menyentuh kemaluan, atau tidur dalam keadaan berbaring.

Untuk menghilangkan hadas kecil, seseorang wajib berwudlu. Sementara itu, hadas besar disebabkan oleh keluarnya mani, hubungan seksual, haid, atau nifas. Dalam keadaan ini, seseorang wajib mandi wajib untuk kembali suci.

Namun, apabila tidak memungkinkan menggunakan air karena sakit atau ketiadaan air, Islam memberikan kemudahan melalui tayamum, sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Maidah ayat 6.

Tayamum menjadi alternatif bagi mereka yang tidak dapat menggunakan air. (muhammadiyah.or.id)

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Sabtu 26 April 2025
Imsak
04:26
Shubuh
04:36
Dhuhur
11:54
Ashar
15:14
Maghrib
17:51
Isya
19:01
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan