LANGIT7.ID-Ustadz Adi Hidayat (UAH) menyebutkan bahwa pihaknya sama sekali tak mencari keuntungan dari Pondok Pesantren (Ponpes) MIRA yang didirikannya.
"Kita tidak menjadikan pendidikan sebagai sarana bisnis. Di Bekasi pun alhamdulillah sampai hari ini tidak ada satu sen pun kami mengambil. Jadi SPP itu hanya formalitas biaya operasional saja," ungkap UAH di channel Youtube resmi miliknya.
Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa pesantren ini tidak mencari keuntungan dari biaya pendidikan, melainkan murni untuk operasional dan keberlanjutan program.
Semua kebutuhan pendidikan, dari tingkat SMP hingga S3, disediakan tanpa biaya, dengan kerjasama internasional untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
“InsyaAllah seluruhnya itu full scholarship tidak ada biaya, bahkan baju pun disiapkan,” jelas UAH.
Pesantren MIRA berkomitmen untuk mencetak ulama yang berkompeten dan siap menyebarkan nilai-nilai Islam dengan baik. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui brosur atau tim yang berpusat di Quantum Akhyar Institute, Bekasi.
Lebih lanjut, ia mengatakan Pesantren yang yang berlokasi di Kampung Cipancur, Sukacai, Baros, Serang, Banten tersebut merupakan jenjang lanjutan dari pendidikan yang sama di Bekasi.
"Mira itu satu kesatuan dengan sistem pendidikan yang kami siapkan untuk hanya menyiapkan kadar ulama saja yang dimulai dari usia dini usia Kurang lebih 3 sampai 4 tahun dimulai di Bekasi dari jenjang Ais namanya akyar International Islamic School jadi kita terima dari usia 3 tahun," jelas UAH
Program berjenjang ini mencakup pendidikan dari tingkat Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak (TK), hingga Sekolah Dasar (SD).
Setelah lulus dari SD, siswa dapat melanjutkan ke Pesantren MIRA, dengan kuota 40 siswa per tahun. Jika terdapat kekosongan kuota, akan dibuka seleksi tambahan.(*)
(hbd)