LANGIT7.ID-, Jepang - Sopir truk yang terjebak dalam
sinkhole atau
lubang reruntuhan di Jepang masih menunggu untuk diselamatkan, sejak hampir lima hari yang lalu. Sempat berkomunikasi dengan petugas penyelamat namun akhirnya berhenti merespons.
Sinkhole terjadi pada Selasa, 28 Januari lalu di persimpangan jalan di Yashio, Saitama, Jepanng. Menurut The Japan Times, lubang runtuhan tersebut awalnya memiliki lebar sekira 5 meter dan kedalaman 10 meter, namun kemudian berkembang menjadi lebar sekira 40 meter dan kedalaman 15 meter.
Pria lanjut usia itu sadar ketika dia terjebak di kabin truknya dan sedang berkomunikasi dengan petugas penyelamat tetapi berhenti merespons pada Selasa sore, mengutip
CNN.
Baca juga: Jalan di Jepang Ambruk Hingga Membentuk Lubang Raksasa, Sebuah Truk Terjebak di DalamAlat berat diperlukan untuk menstabilkan lokasi karena upaya penyelamatan terus berlanjut terhadap pria yang terperangkap di dalam lubang pembuangan.
"Kami melakukan apa yang kami anggap terbaik. Yang bisa kami lakukan hanyalah melanjutkan operasi," kata seorang penyelamat dari pemadam kebakaran setempat kepada media Jepang,
Kyodo News.
![Hari ke-5 Terjebak di Sinkhole Jepang, Sopir Truk Tak Lagi Merespons Tim Penyelamat]()
Menurut laporan, pihak berwenang berhati-hati karena lubang pembuangan tersebut mungkin terisi air sungai dari pipa hujan bawah tanah yang rusak. Mungkin diperlukan waktu dua atau tiga hari lagi bagi mereka untuk menyelesaikan pembuatan jalan sepanjang hampir 30 meter yang dapat digunakan tim penyelamat untuk mencari pria tersebut. Sebagaimana melansir
People, Minggu (2/2/2025).
Surat kabar Jepang
The Mainichi menyatakan, lubang pembuangan pertama kali muncul pada Selasa pagi dan setelah bergabung dengan lubang pembuangan kedua yang terbentuk, lubang tersebut terus meluas.
Pejabat sistem saluran pembuangan prefektur Saitama, Jun Uehara, mengatakan bahwa lubang pembuangan tersebut mungkin disebabkan oleh korosi karena “asam kuat” terus-menerus melewati sistem dan dapat menyebabkan lubang pada pipa, menurut
CNN.
Namun, tidak ada masalah yang ditemukan ketika pipa tersebut terakhir kali diperiksa sebagaimana diwajibkan setiap lima tahun.
Penduduk sekira telah diminta untuk mengungsi dari daerah tersebut, dan sekira 20 dari mereka berlindung di sekolah menengah setempat.
(lsi)