LANGIT7.ID-Sejak tahun 2000, jabatan Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) berada di satu sosok, Khofifah Indar Parawansa.
Dikutip dari situs resmi Muslimat NU, Khofifah telah menjadi Ketua Umum PP Muslimat NU sejak 2000 hingga saat ini. Artinya sudah 25 tahun sudah sosok yang juga terpilih kembali sebagai gubernur Jawa Timur (Jatim) ini memimpin organisasi perempuan NU.
Hal tersebut menjadikan dirinya sebagai Ketua Umum terlama kedua setelah Mahmudah Mawardi yang memimpin Muslimat NU selama 29 tahun.
Sekilas profil Khofifah Indar ParawansaKhofifah Indar Parawansa lahir pada 19 Mei 1965. Pada 2025 ini ia akan genap berusia 60 tahun.
Pendidikannya dimulai dari SD Taquma (1972-1978), SMP Khadijah, Surabaya (1978-1981) SMAN 9 Surabaya (1981-1984).
Ia lalu meneruskan kuliah S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya (1984-1991). Khofifah juga mengejar S1 Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah, Surabaya (1984-1989).
Gelar magisternya diraih di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Jakarta (1993-1997). Selain itu, Khofifah juga mendapat gelar kehormatan, Doktor (HC.) Honoris Causa Universitas Airlangga Surabaya (2023).
Karier politik Karier politik Khofifah berawal saat diangkat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan ke-5, sekaligus menjadi menteri termuda di kabinet Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Ia juga terpilih sebagai Menteri Sosial pada Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo pada 2014.
Berpasangan dengan Emil Dardak, Khofifah kemudian maju pada Pilkada Jatim 2018. Khofifah-Emil memenangkan Pilgub Jawa Timur 2018 dengan perolehan 10.465.218 suara atau 53,55% dari jumlah suara keseluruhan, mengalahkan pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.
Setelah melewati pemerintahan periode pertama, Khofifah kembali maju di Pilkada Jatim 2024, kembali berpasangan dengan Emil Dardak.
Hasilnya, KPU Jatim menetapkan pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, menang telak. Khofifah-Emil pun kembali melenggang ke Gedung Negara Grahadi.
Kiprah di muslimat NU Sejak 2000, Khofifah menjadi tokoh sentral di balik pergerakan muslimat NU di Indonesia. Khofifah memimpin sekitar 32 juta anggota muslimat yang tersebar di 34 Pimpinan Wilayah (Tingkat Provinsi), 532 Pimpinan Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota), 5.222 Pimpinan Anak Cabang (Tingkat Kecamatan), dan 36.000 Pimpinan Ranting (Tingkat Kelurahan/Desa).
Khofifah juga memimpin sebanya 104 panti asuhan, 10 asrama putri, 10 panti jompo, 108 pusat layanan kesehatan (RS/RSB/Klinik) yang berada di bawah layanan sosial dan kesehatan muslimat NU.
Selain itu ada 9.800 Taman Kanak-Kanak dan Rauddlotul Athfal (TK/RA), 350 Taman Pendidikan Al-Qur’an, dan 6.226 Pendididkan Anak Usia Dini (PAUD).
Saat ini, muslimat NU tengah mengadakan Kongres ke-18 di Surabaya, Jawa Timur. Tentang opsi kembali menjadi Ketua Umum Muslimat, Khofifah mengatakan bakal mendengarkan aspirasi para anggota Muslimat sebelum akhirnya memutuskan maju kembali atau tidak dalam pencalonan ketum.
"Anu ajalah saya ikut peserta aja, iya (mendengarkan aspirasi peserta kongres Muslimat)," kata Khofifah, Minggu (9/2) malam, dikutip dari cnn.
Sementara saat ditanya apakah ada kandidat calon Ketum Muslimat selain dirinya, Khofifah mengaku tak tahu menahu soal itu.
"Jangan tanya saya, tanya peserta saja," ucapnya.
Akankah Khofifah kembali terpilih sebagai Ketum Muslimat NU pada Kongres ke-18 yang digelar pada 10-15 Februari 2025?(*)
(hbd)