LANGIT7.ID-Jakarta; Jakarta mengalami banjir yang cukup parah pada Selasa, 4 Maret 2025. Berdasarkan data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta hingga pukul 13:00 WIB, sebanyak 105 RT dan 5 ruas jalan di ibukota tergenang air dengan ketinggian bervariasi, mulai dari 20 cm hingga 490 cm.
Banjir ini merupakan dampak dari hujan deras yang melanda wilayah Bogor pada Minggu (2/3) dan wilayah DKI Jakarta pada Senin (3/3). Kondisi ini menyebabkan kenaikan muka air di sejumlah pos pantau, termasuk Bendung Katulampa yang mencapai status siaga 2 pada pukul 23:00 WIB, serta Pos Pantau Depok dan Pos Pantau Angke Hulu yang mencapai siaga 1 (bahaya).
Wilayah Jakarta Timur menjadi area yang paling terdampak, dengan 47 RT terendam air. Kelurahan Kampung Melayu mencatat jumlah RT terbanyak yang terendam, yakni 27 RT dengan ketinggian air mencapai 200 cm akibat luapan Kali Ciliwung. Selain itu, Kelurahan Gedong mengalami genangan paling tinggi, mencapai 490 cm.
Peta Genangan di Lima Wilayah JakartaDi Jakarta Selatan, sebanyak 46 RT terdampak banjir. Kelurahan Pesanggrahan menjadi yang terbanyak dengan 8 RT terendam setinggi 70 cm akibat luapan Kali Pesanggrahan. Sementara di Kelurahan Rawajati, ketinggian air mencapai 350 cm di 7 RT yang tergenang.
Jakarta Barat tidak luput dari bencana banjir, dengan 12 RT terendam. Kelurahan Rawa Buaya dan Kelurahan Kedoya Selatan masing-masing mencatat 4 RT yang tergenang. Ketinggian air di Kelurahan Kebon Jeruk mencapai 100 cm akibat luapan Kali Pesanggrahan.
Banjir juga mempengaruhi lima ruas jalan utama di Jakarta. Jalan Puri Mutiara di Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, menjadi jalan dengan genangan tertinggi, mencapai 100 cm. Sementara itu, Jalan Basoka Raya dan Jalan Strategi Raya di Kelurahan Joglo, Jakarta Barat, tergenang setinggi 50 cm.
Upaya Evakuasi dan Bantuan untuk Korban BanjirPihak berwenang telah mendirikan 16 lokasi pengungsian untuk menampung warga yang terdampak. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 22 di Kelurahan Pejaten Timur menjadi lokasi pengungsian terbesar dengan 450 jiwa, diikuti oleh SMPN 46 yang menampung 300 jiwa. Selain itu, Majelis Ta'lim RW.03 di Kelurahan Lenteng Agung juga menjadi tempat pengungsian bagi 230 jiwa.
BPBD DKI Jakarta telah mendistribusikan berbagai bantuan kepada para korban, termasuk 1.000 box makanan siap saji, 260 paket kidsware, 20 dus air mineral, 20 lembar selimut, dan 160 paket family kit. Upaya penanganan terus dilakukan dengan mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, serta Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.
BPBD berupaya memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat, serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat.
BPBD DKI Jakarta juga mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, warga dapat menghubungi nomor telepon 112 yang beroperasi selama 24 jam non-stop dan dapat diakses secara gratis.
Banjir kali ini mengingatkan kembali akan pentingnya upaya mitigasi bencana yang berkesinambungan, terutama di wilayah-wilayah yang berada di sekitar aliran sungai. Luapan Kali Ciliwung dan Kali Pesanggrahan menjadi penyebab utama banjir di berbagai wilayah Jakarta, menunjukkan pentingnya pengelolaan daerah aliran sungai yang lebih baik di masa mendatang.
Bagi warga yang tidak terdampak banjir, disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama di daerah yang berdekatan dengan lokasi banjir. Warga juga diharapkan dapat memberikan bantuan kepada tetangga atau saudara yang mungkin terdampak bencana ini, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
(lam)