Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Senin, 21 April 2025
home lifestyle muslim detail berita

Tips Menyemangati Anak Rajin Ibadah Selama Ramadhan

tim langit 7 Selasa, 04 Maret 2025 - 18:30 WIB
Tips Menyemangati Anak Rajin Ibadah Selama Ramadhan
ilustrasi
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Ramadhan adalah bulan yang ideal untuk melatih dan mengukur intensitas ibadah umat Islam, terutama bagi anak-anak.

Keistimewaan bulan suci ini dapat menjadi pendorong semangat anak-anak dalam menjalankan ibadah.

Menurut Ustadzah Sayyida Naila Nabila, pegiat kajian keislaman, dalam mendidik anak, penting untuk menerapkan strategi yang tepat dan menciptakan lingkungan yang nyaman.

Ini merupakan investasi krusial yang berdampak besar bagi perkembangan generasi mendatang. Upaya ini harus dimulai dari lingkup terkecil, yaitu keluarga dan lingkungan sekitar anak.

"Dalam konteks global, perlindungan dan kenyamanan anak menjadi fokus utama untuk mencapai keseimbangan pembangunan berkelanjutan," katanya dikutip dari NU Online, Selasa (4/3/2025)

United Nations Children’s Fund (UNICEF) dalam ringkasan advokasinya menjelaskan upayanya menciptakan lingkungan ramah anak dengan melibatkan berbagai pihak.

Salah satu programnya adalah membangun kota dan pesantren yang ramah anak.

Baca juga:Hentikan Kebiasaan Tidur Setelah Sahur! Pakar Kesehatan: Bahaya untuk Kesehatan

Apa kata Islam tentang Anak?

Islam merupakan agama yang sangat memuliakan anak. Banyak ragam ayat yang menjunjung tinggi pendidikan dan pengasuhan yang baik untuk anak, seperti salah satunya dalam surat At-Tahrim ayat 6.

Berbanding lurus juga dengan itu, Rasulullah SAW mencerminkan tindak laku yang penuh kasih sayang terhadap anak kecil:

أَكْرِمُوا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوا آدَابَهُم

Artinya, “Muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah mereka tata krama.” (Dikutip dari As-Sindi, Hasyiah As-Sindi 'ala Ibni Majah, [Beirut, Darul Jail, t.t.], Juz II, halaman 391).

Imam al-Ghazali dalam kitab beliau Ihya’ Ulumuddin mengibaratkan seorang anak seperti kertas putih tanpa coretan.

Dengan itu, beliau menegaskan pentingnya peran orang tua dalam menorehkan hal baik dalam kertas bersih tersebut:

اِعْلَمْ أَنَّ الطَّرِيقَ فِي رِيَاضَةِ الصِّبْيَانِ مِنْ أَهَمِّ الْأُمُورِ وَأَوْكَدِهَا، وَالصِّبْيَانُ أَمَانَةٌ عِندَ وَالِدَيْهِمَا، وَقَلْبُهُ الطَّاهِرُ جَوْهَرَةٌ نَفِيسَةٌ سَاذَجَةٌ خَالِيَةٌ عَنْ كُلِّ نَقْشٍ وَصُورَةٍ، وَهُوَ قَابِلٌ لِكُلِّ مَا نُقِشَ وَمَائِلٌ إِلَى كُلِّ مَا يُمَالُ بِهِ إِلَيْهِ

Artinya, “Ketahuilah cara mendidik anak termasuk masalah yang paling penting dan paling urgen. Anak merupakan amanah bagi kedua orang tuanya. Hati mereka suci, mutiara berharga, bersih dari segala ‘ukiran’ dan rupa. Hati anak-anak menerima setiap ‘ukiran’ dan cenderung pada ajaran yang diberikan kepada mereka”.

Tips Menanamkan Semangat Ibadah bagi Anak

Mendidik spiritualitas anak terutama dalam hal menjalankan ibadah memang bukan suatu hal yang sulit dan bukan pula perkara mudah.

Berikut beberapa kiat yang dapat menjadi rekomendasi orang tua maupun pendidik dalam membangkitkan semangat ibadah pada anak, terutama dalam momentum bulan Ramadhan:

Pertama, dukungan emosional.
Afirmasi positif dari para orang tua, pendidik di sekolah maupun lingkungan sekitar anak akan berpengaruh secara langsung pada psikologis anak. Hal ini akan memupuk semangat dan rasa percaya diri anak dalam menjalankan rangkaian kegiatan dan ibadahnya terutama dalam konteks bulan Ramadhan.

Kedua, dukungan fasilitas.
Dalam hal ini, para orang tua bisa memberikan fasilitas menarik yang mendukung kegiatan ibadahnya di bulan Ramadhan. Seperti contoh:

Menyediakan worksheet seputar pengetahuan Ramadhan dengan tampilan yang menarik sesuai kartun atau kegemaran anak. Memberikan tabel menarik jadwal puasa dan shalat di bulan Ramadhan yang akan ditempel bintang setiap anak selesai melaksanakan.

Menerapkan sistem reward bagi pencapaian yang telah dilalui sang anak. Dengan itu, anak akan berusaha untuk bertanggung jawab atas tantangan yang dihadapinya.

Ketiga, keteladanan.
Orang tua, pendidik maupun lingkungan sekitar perlu untuk bahu membahu memberikan contoh yang baik bagi anak. Karena anak akan menyerap informasi dari orang-orang sekitarnya, yang akan berdampak pada masa pertumbuhannya.

Dalam hal ini, orang tua juga bisa memberikan pengetahuan historis Islam mengenai kehebatan Rasulullah SAW maupun para tokoh Muslim, agar menjadikannya role modelnya dalam menjalankan kewajiban sesuai syariat Islam.

Keempat, latihan atau pembiasaan.
Pembiasaan memerlukan konsistensi dari lingkungan sekitar terutama orang tua. Mengulang kembali pengetahuan dan rutinitas ibadah yang telah dikenalkan akan berpengaruh pada self-esteem anak.

Pengulangan tersebut akan terpatri dalam memori dan alam bawah sadarnya. Kemudian berkontribusi dalam pembentukan karakternya.

Penting juga untuk melibatkan anak dalam aktivitas menyenangkan yang berkenaan dengan keagamaan dan kemanusiaan. Seperti menyiapkan menu berbuka, berbagi takjil, menonton kisah nabi bersama-sama, membuat kue lebaran dan sebagainya.

Dengan melibatkan anak dalam kondisi tersebut, akan mengasah kemampuan intelektual, emosional, dan transendental pada diri anak.

Demikian beberapa kiat yang dapat menjadi rekomendasi bagi orang tua maupun pendidik dalam membangkitkan semangat ibadah pada anak terutama dalam bulan mulia Ramadhan.

Hal ini tentu memerlukan sinergi lingkungan sekitar agar tercipta lingkungan yang nyaman dan ramah bagi pertumbuhan anak. Semoga bermanfaat.

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Senin 21 April 2025
Imsak
04:27
Shubuh
04:37
Dhuhur
11:55
Ashar
15:14
Maghrib
17:53
Isya
19:02
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan