LANGIT7.ID-Jakarta; HydroPlus Strikers U-14 menjadi sorotan utama dalam ajang JSSL Singapore 7’s 2025 berkat penampilan konsisten dan impresif sepanjang babak penyisihan grup. Meski baru menjalani debut di turnamen sepak bola usia dini terbesar di Asia, tim ini sukses mencatatkan rekor tak terkalahkan dan membuat publik sepak bola usia muda di Singapura melirik potensi besar anak-anak Indonesia.
Bertanding sejak 17 hingga 19 April, HydroPlus Strikers tampil solid dengan meraih enam kemenangan dan tiga hasil imbang dalam sembilan laga. Mereka mencetak 18 gol dan hanya kebobolan dua kali—statistik yang mencerminkan keseimbangan pertahanan kokoh dan lini serang agresif.
Program Director MilkLife Soccer Challenge, Teddy Tjahjono, mengapresiasi capaian ini. “Walaupun belum menjadi juara, tapi bagi kami capaian kedua tim sudah cukup bagus. Terlebih memang tujuan utama memberangkatkan HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers ke turnamen internasional untuk mengukur kemampuan mereka sudah sejauh mana. Setelah ini tentu kami akan melakukan evaluasi agar bisa menorehkan prestasi serta bertanding di ajang yang lebih prestisius,” kata dia, dikutip Selasa (22/4/2025).
Gaya bermain tim ini juga menuai pujian dari berbagai pihak, mulai dari atlet, pelatih, hingga pendukung lawan. “Banyak juga yang mengapresiasi kami mulai dari atlet, pelatih, pendukung tim lawan yang mengakui dan memuji ketika para adik-adik bertanding. Tentu ini menjadi tren positif,” imbuh Teddy.
Head Coach HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers, Timo Scheunemann, menilai bahwa capaian ini patut diapresiasi meski masih ada ruang perbaikan. “Tim HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers sebenarnya bisa bermain lebih baik dari yang mereka tunjukkan selama turnamen. Namun karena ini menjadi pengalaman perdana bertanding melawan atlet dari berbagai negara, pasti ada kekurangan yang seharusnya bisa dihindari agar bermain lebih all out. Tapi kami tetap bangga karena mental mereka sebagai atlet sudah mulai terbentuk,” papar Timo.
Kazumi Z. A. Nurlan, bek tengah HydroPlus Strikers, turut membagikan pengalamannya. “Karena kami latihannya di lapangan yang tidak sebesar final tadi, jadi tenaganya lebih cepat capek. Tapi saya bersyukur menjadi juara dua dan banyak dapat pengalaman mulai dari gimana defense yang benar, komunikasi yang baik antar pemain, dan mental lebih terasah. Semoga kedepannya bisa menjadi pemain timnas Indonesia,” ujar siswi SDN 203 Kacapiring Bandung tersebut.
Usai pertandingan, para pemain berkesempatan menikmati ikon wisata Singapura seperti Marina Bay Sands, Merlion Park, dan Universal Studios Singapura. Momen ini menjadi pelengkap pengalaman bertanding di luar negeri.
HydroPlus Strikers mengakhiri perjalanan mereka sebagai finalis setelah kalah 0-2 dari Lion City Sailors pada laga puncak. Meski belum berhasil meraih gelar, pencapaian mereka tetap menjadi catatan gemilang dalam debut internasional.
(lam)