LANGIT7.ID-, Magelang - -
Kementerian Agama RI menyerukan akan pentingnya pengawasan keselamatan pendidikan. Hal tersebut disampaikan Direktur Pesantren Kemenag RI, Basnang Said atas musibah yang terjadi di
Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Jumat, 25 April 2025.
“Ini adalah musibah yang tak diharapkan, dan menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya pengawasan keselamatan di lingkungan pendidikan,” kata Basnang Said dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/5/2025).
Baca juga: Tembok Ambrol, 20 Santri Ponpes Gontor 5 Sawangan Magelang Jadi KorbanDiketahui, tandon air di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Gadingsari, Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Magelang roboh pada Jumat, 25 April 2025 sekitar pukul 10.30 WIB. Insiden tersebut terjadi akibat
tanah longsor.
Penampung air yang berada di belakang kamar mandi asrama roboh dan menimpa santri yang tengah mengantri mandi. Peristiwa ini terjadi saat waktu padat aktivitas, di mana para santri tengah bersiap untuk melaksanakan
shalat Jumat.
Akibat robohnya kolam air tersebut, beberapa
santri tertimpa reruntuhan pondasi dan beberapa lainnya terjebak di balik dinding
kamar mandi.
Berdasarkan data dari pihak pesantren Darul Qiyam Gontor Magelang melalui Kankemenag Kab. Magelang, jumlah korban mencapai 29 orang, terdiri dari 16 santri yang menjalani perawatan inap di rumah sakit, 9 santri menjalani rawat jalan, dan 4 santri dinyatakan
meninggal dunia.
“Kami sangat berduka atas peristiwa ini. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Doa kami panjatkan untuk para santri yang wafat—semoga Allah SWT menerima mereka dalam kasih sayang-Nya dan menempatkan mereka di surga terbaik. Kepada para santri yang dirawat, kami doakan segera sembuh. Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kekuatan dan keikhlasan,” ungkap Basnang Said.
Baca juga: Kronologi Tembok Ambrol Timpa 20 Santri Ponpes Gontor 5 Sawangan MagelangBasnang Said juga mengapresiasi para ustadz, petugas BPBD, Damkar, kepolisian, tenaga medis, dan relawan yang sigap memberikan pertolongan pertama serta mengevakuasi para korban ke Rumah Sakit Merah Putih dan fasilitas kesehatan terdekat.
Lebih lanjut Basnang Said mengajak masyarakat luas untuk bersama-sama mendoakan para korban serta memperkuat solidaritas dan semangat gotong royong.
"Pesantren bukan hanya tempat belajar, tetapi juga rumah bersama. Mari kita jaga bersama keselamatannya, demi generasi masa depan yang tumbuh dalam keamanan, ilmu, dan kasih sayang," pungkasnya.
Baca juga: Pondok Modern Darussalam Gontor Mulai Tahun Ajaran Baru(est)