Iga Swiatek Siap Duel Lawan Elena Rybakina Dalam Laga Sengit Babak Keempat Roland Garros: Siapa Terbaik?

LANGIT7.ID-Paris; Swiatek mungkin berhasil menghindari Jelena Ostapenko kali ini, tetapi Rybakina juga kerap memberinya masalah di masa lalu.

Setelah meraih kemenangan di babak ketiga Roland Garros pada Jumat lalu, Iga Swiatek sedang berada di ruang pers saat dua calon lawan potensialnya, Jelena Ostapenko dan Elena Rybakina, masih bertanding di babak ketiga.

Swiatek ditanya apakah ia memiliki preferensi lawan.

“Tidak,” jawabnya sambil tersenyum.

“Apa aku berbohong dengan meyakinkan?” tambahnya sambil tertawa. “Anggap saja itu tidak penting. Ya ampun, aku pasti gagal kalau main poker!”

Kabar baik untuk Swiatek? Hasil yang mungkin ia harapkan terwujud—Ostapenko, yang belum pernah ia kalahkan, akhirnya tumbang dengan mudah di tangan Rybakina dalam dua set langsung, 6-2, 6-2.

Kabar buruknya? Ini adalah situasi damned if you do, damned if you don’t, karena Rybakina juga kerap menyulitkannya di masa lalu.

Jika Swiatek memiliki rekor 0-6 (ya, Anda tidak salah baca) melawan Ostapenko, Rybakina adalah salah satu dari sedikit pemain lain di tur WTA yang juga tidak ia kuasai sepenuhnya—keduanya imbang 4-4 dalam delapan pertemuan sepanjang karier.

Berikut hasil seluruh pertemuan mereka di level tur:

REKOR HEAD-TO-HEAD SWIATEK VS RYBAKINA (4-4):
- Ostrava 2021 (QF, indoor hard): Swiatek menang 7-6, 6-2
- Australian Open 2023 (Babak 4, hard): Rybakina menang 6-4, 6-4
- Indian Wells 2023 (SF, hard): Rybakina menang 6-2, 6-2
- Roma 2023 (QF, clay): Rybakina menang 2-6, 7-6, 2-2 ret. (cedera paha)
- Doha 2024 (F, hard): Swiatek menang 7-6, 6-2
- Stuttgart 2024 (SF, indoor clay): Rybakina menang 6-3, 4-6, 6-3
- United Cup 2025 (RR, hard): Swiatek menang 7-6, 6-4
- Doha 2025 (QF, hard): Swiatek menang 6-2, 7-5

Mereka juga pernah dua kali bertemu di level junior dengan hasil imbang: Swiatek menang di Repentigny, Kanada (2016, hard court) 6-2, 6-2, sementara Rybakina menang di Milan, Italia (2017, clay) 1-6, 7-6(5), 6-3.

Lantas, dengan semua catatan ini, siapa yang lebih diunggulkan pada pertandingan Minggu nanti?

Alasan untuk Rybakina
Fakta bahwa ia memenangkan separuh pertemuan mereka menunjukkan bahwa gaya permainannya memang sulit bagi Swiatek. Namun, yang lebih memberi kepercayaan diri bagi juara Wimbledon 2022 ini adalah di mana kemenangan-kemenangan itu terjadi.

Rybakina unggul 2-0 atas Swiatek di lapangan tanah liat—bahkan bisa jadi 3-0 jika pertemuan junior di Italia ikut dihitung. Ia juga memimpin 1-0 di Grand Slam, mengalahkan Swiatek di Australian Open 2023 dengan dua set langsung.

Petenis Kazakhstan ini juga sedang dalam performa terbaiknya tahun ini, baru saja memenangkan turnamen WTA 500 di Strasbourg tepat sebelum Roland Garros. Ia membawa tujuh kemenangan beruntun menuju laga ini.

Alasan untuk Swiatek
Pertama, meski Rybakina selalu menang di tanah liat, ketiga pertandingan mereka di permukaan ini berlangsung ketat—mereka bahkan satu-satunya laga tiga set dalam rekor head-to-head mereka.

Swiatek sempat memimpin 6-2, 4-2 di Roma 2023 sebelum cedera paha memaksanya mundur di set ketiga. Ia juga sempat memaksa Rybakina bermain tiga set di Stuttgart 2024 (clay indoor). Bahkan di pertemuan junior mereka di tanah liat, Swiatek hampir menang di set kedua.

Kedua, Swiatek unggul 2-0 atas Rybakina tahun ini (4-0 dalam set), dengan kemenangan di United Cup dan Doha. Meski di hard court, momentum terbaru tetap berpengaruh.

Terakhir, meski gagal mempertahankan gelar di Madrid dan Roma tahun ini, Roland Garros adalah turnamen yang paling ia kuasai—empat gelar, termasuk tiga tahun terakhir. Ia sedang dalam rekor 24 kemenangan beruntun di sini.

Siapa yang akan unggul? Pertarungan sengit ini layak dinantikan!(*/saf/wtatennis)