LANGIT7.ID, Yogyakarta -  Kuliah di kampus akan berakhir dengan sidang skripsi. Lalu bagaimana bila ada kampus yang bisa meluluskan mahasiswanya tanpa melewati fase tersebut, tertarik?
Kampus tersebut ialah 
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Pihak rektorat menyambut baik kebijakan Kemenristekdikti tentang standar penelitian di perguruan tinggi nasional.
"UMS menyambut positif kebijakan itu," kata Wakil Rektor I UMS, Bidang Akademik Harun Joko Prayitno.
Baca Juga: Terapkan Kampus Merdeka, UIN Walisongo Ajarkan Entrepreneur Berbasis Kecakapan Abad 21Program ini diharapkan mampu menumbuhkan inovasi dan mendorong pengembangan talenta dari lulusan program sarjana. Syarat wajib hanya penyusunan karya tulis ilmiah.
"Kalau program S2 tesis dan S3 disertasi," ujarnya.
Kemudian, ia menegaskan bahwa fokusan dari bimbingan tugas akhir atau karya tulis ilmiah ini, diarahkan pada salah satu luaran atau Outcame Based Education (OBE).
Bentuk luaran program ini adalah salah satu bentuk nyata proses akademik yang dihaslikan mahasiswa dalam konteks Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Selain itu dinyatakan layak berdasarkan kriteria yang ditetapkan untuk mendapatkan dukungan bantuan pendanaan dari Program Talenta Inovasi Indonesia.
"Selain mahasiswa bebas skripsi, mereka juga mendapat bantuan pendanaan publikasi," katanya. 
Program ini mengacu pada pedoman program talenta inovasi Indonesia yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek Tahun 2021. Tujuannya mendukung lahirnya ide-ide atau kreativitas cemerlang para mahasiswa.
"Pembelajaran UMS berbasis OBE, prinsipnya merupakan konkresitasi dari Pengembangan Talenta Inovasi Indonesia (PTII)."
(bal)