Selesai Jalani Ibadah Haji, Jamaah Wisata ke Tempat Tempat Sakral, Termasuk Gua Hira di Jabal Al Nour

LANGIT7.ID-Jeddah; Setelah menyelesaikan ritual ibadah haji, banyak jamaah memulai perjalanan spiritual lebih mendalam dengan menjelajahi situs-situs bersejarah Islam di Arab Saudi untuk menyelami akar keimanan mereka.

Di kota suci Makkah, jamaah mengunjungi Jabal Al-Nour yang berarti "Gunung Cahaya". Di puncaknya terdapat Gua Hira, tempat ayat-ayat pertama Al-Qur'an diturunkan melalui Malaikat Jibril.

Bentuk gunung yang menyerupai punuk unta menjadikannya landmark mencolok, terutama dengan keberadaan Distrik Budaya Hira di dekatnya, di mana Revelation Gallery memungkinkan jamaah mempelajari kisah wahyu ilahi dan sejarahnya.

Ahmed Khan, pemandu wisata pribadi, mengatakan: "Ada sesuatu yang tak terungkap ketika berdiri di tempat dimana semuanya bermula. Saat saya membawa jamaah ke Jabal al-Nour, banyak yang menangis terharu - ini bukan sekadar pendakian, tapi kebangkitan spiritual."

Di sebelah selatan terdapat Jabal Thawr, gunung yang melindungi Nabi dan sahabatnya Abu Bakar as-Siddiq dalam guanya selama hijrah ke Madinah. Kisah perlindungan ilahi, di mana sarang laba-laba dan burung merpati menyembunyikan keberadaan mereka dari pengejar, sangat menyentuh hati jamaah.

Situs lain yang sering dikunjungi adalah Jabal Abu Qubays, yang dalam beberapa riwayat diyakini sebagai gunung pertama di bumi. Sebagai puncak terdekat dengan Masjidil Haram, tempat ini terkait dengan dakwah publik awal dan tanggung jawab spiritual besar.

Tak jauh, Masjid Al-Bay'ah yang sederhana namun bersejarah menandai lokasi Baiat Aqabah, dimana kaum Anshar Madinah menyatakan kesetiaan kepada Nabi Muhammad. Dibangun di era Abbasiyah, masjid ini melambangkan persatuan dan komitmen umat Islam awal.



Di distrik Al-Hajun yang berdekatan, terdapat Jabal Al-Sayyidah dengan Pemakaman Al-Ma'la di dasarnya - tempat peristirahatan Khadijah, istri tercinta Nabi. Makamnya tetap menjadi pusat penghormatan mendalam.

"Jamaah sangat antusias mengunjungi tempat-tempat ini karena membantu mereka memahami pengorbanan para pembentuk Islam," tambah Khan.

Madinah memiliki warisan abadi sendiri. Masjid Qiblatain, tempat arah shalat diubah dari Yerusalem ke Makkah, menjadi titik balik penting dalam identitas Muslim dan tetap menjadi destinasi wajib.

Hussain Rauff, Direktur Regional Madinah Hotels di Elaf Al-Taqwa, mengatakan: "Kami berencana menyelenggarakan tur berpemandu di Madinah untuk membantu jamaah mengeksplorasi warisan Islam kota ini. Ini cara bermakna memperpanjang perjalanan spiritual mereka melampaui ritual haji."

Di barat Masjid Nabawi terdapat kompleks Tujuh Masjid, masing-masing terkait peristiwa Perang Khandaq. Di antaranya Masjid Al-Fath dan masjid-masjid yang dinamai menurut tokoh seperti Fatimah, Ali bin Abi Thalib, dan Salman Al-Farisi. Masjid-masjid ini kaya akan memori sejarah.

Gunung Uhud menjulang di utara Madinah, lerengnya mengingatkan pada Perang Uhud dan tempat syahidnya paman Nabi, Hamzah bin Abdul Muthalib, beserta 70 sahabat. Kini jamaah berhenti di Pemakaman Syuhada Uhud, merenungkan kesederhanaan dalam kemenangan dan kekuatan dari kehilangan.

Tak kalah kuat adalah kunjungan ke Pemakaman Baqi' Al-Gharqad, tempat peristirahatan banyak keluarga dan sahabat Nabi. Terletak dekat Masjid Nabawi, pemakaman ini lama menjadi tempat doa dan ziarah.

Di luar kota suci, destinasi lain terus menarik jamaah pencari pencerahan spiritual. Di barat laut Madinah terdapat Khaybar, lokasi kampanye militer penting yang menunjukkan dimensi strategis dan etika kepemimpinan Nabi.

Fatimah Al-Mutairi, jamaah dari Kuwait: "Saya berencana mengunjungi tempat-tempat di Jeddah dan Taif setelah haji, termasuk Makam Hawa di Jeddah dan Masjid Abdullah bin Abbas di Taif untuk menghormati salah satu ulama besar."

Menyadari minat yang tumbuh akan pengalaman seperti ini, program seperti "Hala" dari Al-Bait Guests Co. menyusun perjalanan imersif dengan pemandu berpengetahuan.

Mohammed Al-Shahrani, petugas pengalaman di sektor Haji dan Umrah, mengatakan: "Tujuan kami memperkaya pengalaman pasca-haji. Kami ingin jamaah memahami bahwa perjalanan iman berlanjut, dan Arab Saudi membuka warisannya bagi mereka yang ingin meneladani jejak Nabi."(*/saf/arabnews)