Indonesia Menetapkan Target Pariwisata Baru yang Ambisius: Bali sebagai Gerbang Menuju Tempat Tempat Baru

LANGIT7.ID-Bali; Menteri Pariwisata Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana, telah mengumumkan visinya untuk menghubungkan industri pariwisata Indonesia dengan dunia.

Bali, sebagai destinasi pariwisata unggulan Indonesia, mungkin merupakan salah satu tempat wisata paling terkenal di dunia. Namun kini, Menteri Wardhana ingin pulau ini menjadi gerbang menuju kepulauan Indonesia.

Berbicara di Bali and Beyond Travel Exhibition (BBTF) di Nusa Dua pekan lalu, Menteri Wardhana mengatakan kepada wartawan, "BBTF adalah gerbang kami untuk menginspirasi para pelancong, menghubungkan Bali dengan berbagai destinasi di seluruh Indonesia, dan memperkenalkan keberagaman kita kepada seluruh dunia."

Menteri Pariwisata menekankan perlunya memamerkan lebih banyak destinasi pariwisata Indonesia kepada dunia, termasuk area-area yang kurang dikunjungi di Bali yang selalu populer.

Ia menyerukan lebih banyak fokus untuk mempromosikan destinasi wisata baru Bali seperti Jembrana dan Buleleng, serta Banyuwangi di Jawa Timur.



Menteri Wardhana berbicara tentang mempromosikan sepuluh destinasi pariwisata prioritas dan tiga destinasi pariwisata regional. Lima 'destinasi super prioritas' Indonesia, yang juga dikenal sebagai lima Bali baru, kini diperluas dengan menambahkan lima destinasi baru untuk dijelajahi wisatawan domestik dan internasional.

Destinasi-destinasi tersebut adalah Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Lombok, Labuan Bajo-Taman Nasional Komodo di Kepulauan Flores, Bromo-Tengger-Semeru di Jawa Timur, Kepulauan Seribu di Provinsi Jakarta, Danau Toba di Sumatera Utara, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Tanjung Lesung di Banten, Morotai di Maluku Utara, dan Tanjung Kelayang di Belitung.

Dengan lebih banyak fokus pada peningkatan sektor pariwisata di sepuluh destinasi ini, Menteri Wardhana berharap tidak hanya memberikan pengalaman wisata yang lebih baik kepada turis, tetapi juga meningkatkan ekonomi dan mata pencaharian. Ia berbagi, "Pariwisata bukan hanya industri, tetapi cerita yang kita bagikan dan sebarkan ke seluruh dunia, yang juga membuka lapangan pekerjaan. Dengan optimisme, kami ingin menarik 60 juta wisatawan ke Indonesia."

Bali and Beyond Travel Exhibition dinilai kembali sukses besar. Menteri Wardhana mengatakan kepada wartawan, "Tahun ini, BBTF dengan bangga menghadirkan 529 pembeli dari 45 negara, termasuk 499 perusahaan penjual dari 216 peserta pameran yang mewakili 7 negara, yaitu Indonesia, Spanyol, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Namibia, dan Thailand."

Ia menambahkan, "Ini mencerminkan komitmen kuat kami, mulai dari Bali, untuk mempromosikan dan menjaga keberlanjutan lingkungan serta budaya, sekaligus memposisikan Indonesia sebagai destinasi global dengan identitas kuat dan daya tarik jangka panjang."

Bagi wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, kini semakin mudah untuk menjelajahi lebih banyak destinasi di kepulauan ini. Bali, destinasi wisata unggulan, tidak hanya menawarkan pengalaman luar biasa, tetapi juga semakin menjadi gerbang menuju destinasi lain di seluruh negeri.

Terminal domestik Bali di Bandara I Gusti Ngurah Rai kini lebih terhubung secara domestik daripada sebelumnya. Dengan penerbangan harian yang menghubungkan wisatawan ke Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, dan lainnya, wisatawan benar-benar dimanjakan dengan banyak pilihan.

Seiring dengan semakin banyaknya wisatawan Bali yang menjelajahi lebih banyak destinasi di Indonesia, seperti merencanakan liburan multi-destinasi ke tempat-tempat populer seperti Sumba, Sumbawa, dan Kepulauan Flores, para pelancong diingatkan untuk waspada terhadap penipuan perjalanan.

Operator pariwisata di seluruh Indonesia baru-baru ini diperingatkan untuk menghormati dan melindungi wisatawan yang mengunjungi destinasi mereka, setelah adanya laporan bahwa seorang wisatawan domestik dan pembuat konten dipaksa membayar uang saat berkunjung ke Sumba.

Setelah laporan pelecehan terhadap wisatawan, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mengeluarkan pernyataan yang menyerukan destinasi wisata di seluruh negeri untuk berkomitmen meningkatkan pengalaman bagi semua pengunjung.

Ia berbagi, "Kita semua memiliki komitmen dan perasaan yang sama bahwa praktik seperti ini seharusnya tidak terjadi. Ini adalah tugas bersama untuk menciptakan destinasi wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan."

Menteri menyimpulkan, "Kementerian Pariwisata akan terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan dinas pariwisata provinsi dan kabupaten agar masyarakat mendapat bantuan dalam mengelola destinasi dan meningkatkan kesadaran pariwisata."(*/saf/thebalisun)