Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Rabu, 19 November 2025
home wisata halal detail berita

Pantai Indah Bak Surga di Indonesia Sepi Pengunjung, Sementara Negara Terlalu Fokus pada Pariwisata Bali

tim langit 7 Jum'at, 08 Agustus 2025 - 16:00 WIB
Pantai Indah Bak Surga di Indonesia Sepi Pengunjung, Sementara Negara Terlalu Fokus pada Pariwisata Bali
LANGIT7.ID-Jakarta; Di Pantai Ora di Pulau Seram, Indonesia, yang dikelilingi vegetasi tropis dan tebing kapur yang dramatis, perairannya jernih bak akuarium dan tidak terlihat satu pun influencer dengan ponsel. Pengalaman seperti di Maladewa ini bisa dinikmati dengan harga yang jauh lebih murah.

Sekitar 1.600 kilometer (990 mil) jauhnya di Bali — tanpa ada penerbangan langsung — kemacetan terjadi di sudut-sudut pura, udara dipenuhi polusi suara dari sepeda motor, sampah plastik menumpuk di selokan, dan membanjirnya pengunjung di banyak tempat telah mengikis esensi spiritual pulau itu.

Namun, di sanalah pemerintah menaruh sebagian besar taruhannya untuk pariwisata. Pejabat ingin Bali, yang luasnya sekitar 1,5 kali Rhode Island, menjadi destinasi liburan sekaligus pusat berbagai hal lainnya. Ada rencana menjadikan Bali sebagai hub keluarga kaya, pusat ekspor rumput laut, dan Presiden Prabowo Subianto akhir Juni lalu meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Sanur untuk mengembangkan wisata kesehatan.

Sebagai destinasi Indonesia yang paling dikenal di dunia, mengandalkan Bali adalah strategi yang disengaja untuk membantu pemulihan sektor pariwisata negara Asia Tenggara ini pascapandemi. Namun, pendekatan itu belum membuahkan hasil, dengan pertumbuhan ekonomi provinsi itu melambat seiring menurunnya pengeluaran pengunjung.

Sementara itu, pelaku pariwisata di daerah lain di Indonesia berteriak minta investasi.

Pulau Komodo, rumah bagi sekitar 2.000 penduduk dan komodo — kadal terbesar di dunia — adalah perpaduan unik antara bahaya dan keindahan. Pulau seluas 390 kilometer persegi ini adalah bagian dari rangkaian pulau vulkanik Indonesia.

Irfan Muddin, yang mengelola Ora Sunrise View Resort sejak 2018, telah bertahun-tahun mendesak pemerintah daerah untuk meningkatkan konektivitas guna mendongkrak pariwisata di Provinsi Maluku. "Bandara bisa dibangun di Pulau Seram untuk memungkinkan penerbangan langsung domestik dan internasional," katanya, seraya menambahkan bahwa harga tiket pesawat regional juga harus diturunkan.

Pariwisata Indonesia — negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau — secara keseluruhan belum sepenuhnya pulih ke level pra-Covid, suatu pencapaian yang sudah hampir diraih Vietnam dan Thailand. Namun, Bali sendiri justru menderita overtourism, dengan jumlah pengunjung pada 2024 sudah melebihi angka 2019.

"Apakah Indonesia menyia-nyiakan potensi pariwisatanya? Dalam banyak hal, ya, tapi bukan karena kekurangan keindahan alam," kata Samer El Hajjar, dosen senior pemasaran di NUS Business School Singapura. "Ini lebih tentang eksekusi. Ada kesenjangan antara potensi dan kebijakan, antara apa yang bisa ditawarkan Indonesia dan apa yang dilakukannya saat ini."

Pantai Indah Bak Surga di Indonesia Sepi Pengunjung, Sementara Negara Terlalu Fokus pada Pariwisata Bali

Kendala utama dalam mengembangkan destinasi wisata selain Bali adalah kurangnya koordinasi antar kementerian dan pemerintah daerah untuk meningkatkan infrastruktur dan konektivitas. Pemerintah Indonesia sebelumnya pernah mencoba memprioritaskan pembuatan 10 "Bali Baru" di daerah lain, tetapi proyek-proyek ini akhirnya mangkrak.

Menteri Pariwisata Indonesia Widiyanti Putri Wardhana mengatakan dalam pernyataan bahwa pemerintah masih melanjutkan strategi "Bali Baru" dan meningkatkan konektivitas dengan memperbaiki infrastruktur. Negara ini bekerja sama dengan agen dan operator tur global untuk mempromosikan destinasi kunci, katanya. Indonesia juga berfokus pada diversifikasi ekonomi agar tidak bergantung pada pariwisata, tambahnya.

Setelah lesu selama puncak Covid, pembukaan kembali perbatasan membuat pengunjung membanjiri Bali, yang meraih status budaya pop setelah difilmkan dalam Eat, Pray, Love (2010). Pada 2024, hampir setengah dari sekitar 13,9 juta wisatawan asing Indonesia datang ke provinsi ini.

Dari oasis Hindu yang tenang dan agraris, Bali telah berubah menjadi hotspot kehidupan malam yang menawarkan segala hal, mulai dari kemewahan tertinggi — villa utuh yang harganya mendekati Rp45 juta per malam — hingga penginapan budget seharga Rp300 ribu.

Bali juga menjadi kiblat bagi pecinta gaya hidup sehat dan berusaha menjadi hub medis yang menawarkan prosedur kosmetik hingga perawatan neonatal. Pemerintah memperkirakan dua kawasan ekonomi pulau itu, salah satunya khusus untuk wisata kesehatan, bisa mendatangkan lebih dari Rp495 triliun pada 2052.

Namun, booming pariwisata tidak menghasilkan keuntungan berkelanjutan.

Pertumbuhan ekonomi Bali turun menjadi 5,5% tahun lalu dari 5,7% pada 2023, sebagian karena penurunan pengeluaran rata-rata wisatawan internasional. Kehadiran turis China — yang biasanya berdompet tebal — sangat dirindukan, dengan jumlah pengunjung dari negara itu hanya sepertiga level 2019. Pada dasarnya, Bali menjadi korban kesuksesannya sendiri.

Kerumunan turis memadati jalanan, dan video kemacetan di kawasan hiburan seperti Canggu menjadi viral, memicu perbandingan dengan ibu kota Indonesia, Jakarta, yang terkenal dengan jalanannya yang macet. Investor asing yang membangun villa menggerus ketenangan sawah berundak yang dulu membantu mempopulerkan Bali.

Hidup penduduk lokal juga berubah drastis. Pekerjaan konstruksi mengancam struktur halus pura Hindu suci di pulau itu, dan air semakin sulit didapat — lebih dari 65% air tawar Bali dialirkan ke resor dan kolam renang, menyebabkan over-ekstraksi saat desa-desa beralih menggunakan air tanah.

Di Pantai Ora, Maluku, asap hitam pekat terlihat muncul dari gunung tepat pukul 18.20 setiap hari. Itu sebenarnya ribuan kelelawar yang terbang keluar dari gua terdekat untuk mencari makan. Saat pengunjung berkeliling pulau, mereka bisa melihat lumba-lumba dan penyu muncul dari kedalaman untuk bernapas.

Tapi yang dimiliki Bali dan tidak ada di Pulau Seram adalah infrastruktur dan konektivitas.

Misalnya, pulau itu tidak memiliki bandara. Salah satu cara untuk sampai ke Pantai Ora adalah terbang tiga setengah jam ke timur dari Jakarta ke Ambon, naik feri dua jam ke Pulau Seram, lalu satu jam perjalanan mobil — total hampir tujuh jam. Itu pun hanya ada dua layanan feri sehari, yang mengangkut lebih banyak penumpang dari batas maksimal. Tenggelamnya kapal di Indonesia adalah hal biasa.

Demikian pula, tidak ada penerbangan internasional ke Danau Toba, danau vulkanik terbesar di dunia. Dari Pulau Samosir, pengunjung bisa menikmati pemandangan danau dan perbukitan sekitarnya. Meski beberapa hotel telah bermunculan dan Danau Toba akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Powerboat F1H2O akhir Agustus, pengembangan pariwisata masih lambat.

Permata lain yang belum tergarap adalah Raja Ampat, terletak di ujung barat laut Papua. Lebih dari 1.500 pulau karang dan betingnya diakui secara luas sebagai rumah bagi ekosistem terumbu karang paling beragam di dunia. Sekali lagi, tidak ada penerbangan internasional ke sana.

Namun, sudah ada beberapa upaya. Sebagai bagian dari belanja infrastruktur besar-besaran Jokowi, bandara-bandara ditingkatkan atau dibangun baru. Lapangan terbang di Labuan Bajo, dekat habitat komodo, diperluas pada 2022 dan tahun lalu ditambah penerbangan internasional dari Malaysia dan Singapura. Kafe dan restoran yang tak kalah dari Bali bermunculan. Jumlah turis pada 2024 tiga kali lipat dari 2016.

Ini bukan hanya tantangan jangka pendek. Biaya peluang dari tidak mengembangkan pariwisata di destinasi terpencil secara berkelanjutan bisa meningkat setiap tahun, dengan persaingan untuk menarik turis semakin ketat baik di dalam negeri maupun dengan negara tetangga, kata Lavanya Venkateswaran, ekonom ASEAN senior di OCBC.

Indonesia sudah tertinggal dari pesaing regional seperti Thailand, di mana turis punya banyak pilihan pantai dari Phuket hingga Koh Samui dan Krabi. Vietnam, yang secara geografis jauh lebih kecil, juga menawarkan banyak alternatif liburan seperti Teluk Ha Long dan Sa Pa di utara hingga Phu Quoc, yang sedang mengalami transformasi besar-besaran infrastruktur dan pariwisata sebelum menjadi tuan rumah APEC 2027, termasuk bandara yang ditingkatkan kapasitasnya.(*/saf/cnbctv18.com)

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Rabu 19 November 2025
Imsak
03:55
Shubuh
04:05
Dhuhur
11:42
Ashar
15:04
Maghrib
17:54
Isya
19:07
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan