Petenis Cantik Rybakina Kalahkan Alexandrova untuk Raih Gelar Ningbo Open yang Bersejarah

LANGIT7.ID-Ningbo; Petenis cantik, Elena Rybakina hampir mustahil dihentikan ketika penampilannya sedang puncak. Ekaterina Alexandrova merasakan sendiri hal itu dengan susah payah pada hari Minggu di final Ningbo open

Rybakina bangkit setelah kehilangan set pertama -- memenangkan sembilan game beruntun di antara set kedua dan ketiga -- untuk meraih gelar AUX · Ningbo Open 2025, mengalahkan Alexandrova dengan skor 3-6, 6-0, 6-2 dalam waktu tepat di bawah dua jam.

Kemenangan ini menandai gelar WTA ke-10 dalam karier si cantik Rybakina, sebuah pencapaian bersejarah, dan gelar keduanya musim ini, keduanya di level WTA 500.

Ini adalah kemenangan ketiganya secara beruntun di final WTA dan membawanya selangkah lebih dekat untuk lolos ke WTA Finals yang digelar di Riyadh di akhir tahun. Dia kini bertolak ke Tokyo, di mana dia setidaknya harus mencapai semifinal untuk mengambil alih posisi terakhir dari Mirra Andreeva. Jika tidak, dia hanya akan masuk sebagai cadangan pertama.

"Terima kasih banyak kepada tim saya yang selalu mendorongku untuk menjadi lebih baik," ujar si cantik Rybakina dalam acara penyerahan piala. "Terutama di akhir musim, ini tidak mudah, tapi tanpa kalian aku tidak akan berada di sini. Jadi, terima kasih sekali lagi, dan semoga kita bisa berjuang sedikit lebih keras lagi minggu depan."

Namun sebelum beralih fokus ke Tokyo, Rybakina punya urusan yang harus diselesaikan di Ningbo. Berikut adalah cara dia melakukannya dan apa arti hasil ini bagi kedua pemain:

Perubahan Momentum: Alexandrova menyerang lebih dulu terhadap servis kuat Rybakina, mengonversi break point di game kedua pertandingan. Itu adalah satu-satunya break point yang dia ciptakan di set pertama, tetapi dia mempertahankan servisnya dengan efektif, hanya menghadapi dua break point dan menyelamatkan keduanya untuk memenangkan set pertama dengan cukup nyaman melawan petenis peringkat 9 dunia itu.

Namun sebelum dia sempat bernapas lega, Rybakina membalikkan keadaan pertandingan. Tanpa perlu percikan api atau motivasi khusus, dia meraih sembilan game beruntun, memberikan 'bagel' (6-0) kepada Alexandrova di set kedua dan melesat ke unggulan 3-0 di set penentu.

Unggulan itu tidak pernah berhasil dikejar. Mantan juara Wimbledon ini, yang sebelum pertandingan catatannya adalah 6-15 setelah kalah set pertama musim ini, memecahkan servis Alexandrova untuk terakhir kalinya guna mengamankan comeback yang dominan dan kemenangan yang penting.

Keunggulan Servis: Meskipun permainan return-nya hampir sama dominannya pada hari Minggu itu, servis Rybakina-lah yang, seperti biasa, menentukan nada permainan.

Dia mendaratkan 61% servis pertamanya dan memenangkan 88% poin darinya -- termasuk rekor sempurna sembilan dari sembilan di set kedua. Rybakina menembakkan 11 ace, banyak di antaranya di momen-momen kunci, dan hanya membiarkan Alexandrova menciptakan tiga break point sepanjang pertandingan, dan berhasil menyelamatkan dua di antaranya.

Ace terakhirnya dalam pertandingan datang saat dia menghadapi defisit 0-30 ketika memimpin 4-2 di set ketiga. Saat Alexandrova mengancam akan menyamakan kedudukan, ace itu membantunya bangkit ke posisi 30-30. Dia kemudian melanjutkan dengan menyelamatkan sebuah break point di game yang sama -- yang terakhir yang akan dia hadapi dalam pertandingan -- untuk meraih keunggulan memimpin 5-2.

Posisi Terkini: Bagi Rybakina, dampak langsung kemenangan ini adalah mendongkrak harapannya untuk tampil di WTA Finals. Tetapi ini juga menambah resume kariernya yang sudah mengesankan. Di samping gelar Wimbledon 2022-nya, dia juga memiliki gelar runner-up di Australian Open 2023 dan dua gelar WTA 1000 di Indian Wells dan Roma.

Jalannya menuju gelar Ningbo termasuk kemenangan atas pemain top 10 atas Jasmine Paolini di semifinal dan Alexandrova di final, yang menjadi kemenangan ke-25 dan ke-26 dalam kariernya atas lawan-lawan peringkat 10 besar. Dengan kemenangan terbarunya ini, dia naik kembali ke peringkat 7 dunia, melampaui Andreeva dan Madison Keys.

Bagi Alexandrova, ini adalah kekalahan ketiganya secara beruntun di final WTA 500, semuanya dalam tiga bulan terakhir. Rentang itu termasuk kekalahan dari pemain-pemain seperti Rybakina dan Iga Swiatek. Meski demikian, performanya telah menjadi yang terbaik dalam kariernya, dan pencapaiannya minggu ini semakin mengukuhkan statusnya sebagai pemain 10 besar.

Rybakina menyempatkan diri untuk mengapresiasi usaha lawannya.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada Ekaterina untuk minggu yang hebat dan musim yang bagus sejauh ini," katanya. "Saya berharap yang terbaik untukmu menuju musim depan dan, tentu saja, liburan yang menyenangkan sebelum itu. Ini bukan tahun yang mudah bagi kita semua dengan jadwal yang sulit, tapi saya mendoakan yang terbaik untuk musim depan."

Sebefore musim Alexandrova berakhir, dia akan memiliki satu kesempatan lagi untuk merebut gelar WTA 500 kedua yang sulit digapai ketika dia bergabung dengan Rybakina di Tokyo untuk Toray Pan Pacific Open mendatang.

Ningbo Open adalah turnamen WTA 500 yang diadakan di Yinzhou Tennis Center di Ningbo, China. Sebelumnya, turnamen ini merupakan bagian dari sirkuit WTA 125 hingga tahun 2014. Pada tahun 2023, turnamen ini kembali sebagai WTA 250 sebelum kemudian ditingkatkan menjadi WTA 500 untuk tahun 2024.

Untuk tahun 2025, turnamen ini dikenal sebagai AUX Ningbo Open dan memiliki total kumpulan hadiah uang sebesar Rp 16,6 miliar (mengasumsikan kurs 1 USD = Rp 15,600), yang merupakan peningkatan sebesar 15,38%.

Juara di Ningbo akan menerima cek senilai Rp 2,55 miliar, meningkat 15,5% dari tahun lalu. Sementara runner-up akan membawa pulang Rp 1,57 miliar, juga naik 15,2%.

Di bawah ini adalah rincian lengkap hadiah uang Ningbo Open 2025 untuk nomor tunggal dan ganda.(*/saf/wtatennis/perfecttennis)