LANGIT7.ID-Salah satu ujian terbesar dalam perjalanan mencari rezeki adalah rasa takut kekurangan. Takut uang habis, takut usaha gagal, takut kehilangan apa yang sudah dimiliki. Padahal, rasa takut itu justru yang sering menahan aliran rezeki.
Dalam pandangan Allah, rezeki bukan sekadar hasil kerja, tapi buah dari kepercayaan. Siapa yang berani memberi, berarti ia sedang menunjukkan kepercayaannya kepada Allah — bahwa sumber rezeki sejati bukan pada angka di rekening, tapi pada kemurahan Sang Pemberi Rezeki.
Rasulullah ﷺ bersabda, *“Harta tidak akan berkurang karena sedekah.”* (HR. Muslim). Kalimat itu bukan sekadar janji, tapi hukum spiritual kehidupan. Karena setiap kali engkau memberi, sebenarnya engkau sedang menanam benih rezeki baru yang akan tumbuh di waktu yang tepat.
Dalam dunia bisnis, prinsip ini juga berlaku. Banyak pengusaha yang sukses bukan karena mereka paling pandai menghitung laba, tapi karena paling tulus dalam memberi nilai. Mereka ringan membantu tim, dermawan pada pelanggan, murah hati kepada sesama. Dan ajaibnya, bisnis mereka justru semakin berkembang.
Jadi, jangan takut kehabisan. Yang menahan bukan karena sedikit, tapi karena engkau terlalu menggenggam. Rezeki mengalir pada tangan yang terbuka, bukan yang tertutup.
Belajarlah untuk memberi tanpa hitung-hitungan. Karena setiap kali engkau melepaskan sebagian hartamu di jalan kebaikan, Allah sedang menyiapkan gantinya — lebih banyak, lebih berkah, dan lebih tepat guna.
Rezeki bukan tentang seberapa banyak yang kau kumpulkan, tapi seberapa ikhlas kau lepaskan.(*/saf/Komunitas QM)
(lam)