LANGIT7.ID-Mengeluh itu manusiawi, tapi terlalu sering mengeluh justru membuat hati semakin sempit. Setiap keluhan menambah berat beban yang kita pikul sendiri. Namun, ketika kita mulai mengurangi keluhan dan menggantinya dengan kesadaran bahwa Allah selalu mengatur yang terbaik, ketenangan pun perlahan turun ke dalam hati.
Allah ﷻ berfirman:
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.” (QS. An-Nahl: 18).
Ayat ini menjadi cermin bagi kita: betapa banyak nikmat yang kita rasakan, tetapi betapa sedikit yang kita syukuri. Mengeluh membuat mata kita buta terhadap karunia yang sebenarnya melimpah. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Lihatlah kepada orang yang berada di bawah kalian, dan jangan melihat kepada yang di atas kalian, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Keluhan sering muncul karena kita terlalu sibuk membandingkan diri dengan orang lain. Padahal ketenangan lahir ketika kita fokus pada apa yang Allah berikan, bukan yang belum kita miliki.
Berhenti mengeluh bukan berarti pura-pura kuat. Itu adalah pilihan untuk melihat kehidupan dari sisi yang lebih jernih. Saat kita berhenti mengulang-ulang masalah, hati menjadi lebih lapang, pikiran lebih ringan, dan langkah terasa lebih mudah.
Malam ini, cobalah istirahatkan hati dari keluhan. Alihkan keluh menjadi doa, alihkan resah menjadi syukur kecil, dan alihkan kecewa menjadi harapan baru.
Saat kita berhenti mengeluh, kita memberi ruang bagi ketenangan untuk masuk.(*/saf/Komunitas QM )
(lam)