LANGIT7.ID–Bekasi; Kasus gigi karies di Indonesia masih menempati peringkat atas di berbagai kelompok usia. Kondisi ini disorot dalam kegiatan Kajian Kesehatan PHBS Dalam Keluarga: Menjaga Kesehatan Dimulai dari Rumah Bersama Enzim yang digelar di Aula Lt 2 Prof Malik Fadjar, Kampus B FEB Institut Bisnis Muhammadiyah, Bekasi.
MaKes PP Aisyiyah, Diah Lestari Budiarti, mengungkapkan bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut bukan hanya terjadi pada balita, tapi juga usia sekolah, dewasa, hingga lansia. “Ini saya nggak nakut-nakutin tapi inilah hasil dari temuan dari Kementerian Kesehatan ketika jutaan ratusan juta orang sudah melakukan cek kesehatan gratis,” ujarnya, dikutip Minggu (16/11/2025).
Menurut Diah, karies gigi pada anak usia sekolah bahkan mencapai lebih dari 50%. Sementara pada orang dewasa dan lansia angkanya juga masih tinggi, membuat persoalan ini dianggap mendesak dan perlu campur tangan edukasi masyarakat. “Jadi kenapa untuk kegiatan kegiatan program Aisyiyah kali ini kenapa kita mengkorelasikan antara PHBS dengan kesehatan gigi dan mulut karena ternyata tinggi sekali dan itu yang selama ini kita abaikan,” tegasnya.
Baca juga: Majelis Kesehatan Aisyiyah Bekasi Soroti Pentingnya Edukasi Kesehatan Gigi dalam KeluargaAcara ini turut menggandeng Langit7.id sebagai media partner, yang ikut berperan dalam menyebarluaskan pesan penting seputar pola hidup bersih dan sehat, terutama terkait kesehatan gigi dan mulut di lingkungan keluarga.
Diah menekankan pentingnya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) sebagai fondasi untuk mencegah berbagai penyakit, termasuk penyakit gigi dan mulut. Edukasi dasar seperti cuci tangan, mandi rutin, dan menjaga kebersihan gigi harus dimulai sejak usia dini.
Baca juga: Momentum Hari Kesehatan Nasional, Aisyiyah Bekasi Dorong Kesadaran Gizi dan Kesehatan GigiBaca juga: Enzim Peringatkan Deterjen pada Pasta Gigi Bisa Picu Sariawan karena Rusak Air Liur“Kebersihan diri adalah fondasi utama dari PHBS,” ujar Diah. Ia menambahkan bahwa menjaga kesehatan gigi dan mulut tidak hanya mencegah rasa sakit, tapi juga berdampak pada organ tubuh lainnya. “Kesehatan gigi dan mulut itu nggak bisa dianggap enteng bukan hanya cenut-cenut bu ternyata mempengaruhi organ tubuh kita yang lain,” tutupnya.
Melalui kegiatan ini, Aisyiyah mengajak masyarakat untuk tidak menunggu sakit untuk peduli kesehatan gigi dan mulut. Edukasi PHBS secara masif di tingkat keluarga dan komunitas dinilai menjadi langkah efektif untuk menekan angka karies dan meningkatkan kualitas hidup.
(lam)