Langit7, Jakarta - Setiap pebisnis muslim perlu mengetahui, bahwa melakukan bisnis bukan hanya target untuk mendapatkan keuntungan duniawi. Melainkan, juga mendapatkan berkah dalam bisnis yang dijalankan.
Dikutip dari kanal Youtube, Tajiru Center, Ustadz Abiena Yuri mengatakan, jika pebisnis muslim hanya mengejar kesuksesan tanpa berkah, dikhawatirkan hanya akan menjadi kesia-siaan dan kerugian yang nyata.
"Keuntungan yang sejati itu adalah ketika pebisnis muslim yang sukses kemudian juga mendapatkan keberkahan," ujarnya.
Baca juga: Bahtsul Masail NU Jateng Bahas Uang Kripto dan Wali Nikah GhaibYuri mengatakan, berkah dapat diartikan bertambahnya sebuah kebaikan dalam hal apapun, termasuk dalam bisnis. Seseorang yang mendapatkan berkah dalam bisnisnya, akan membuatnya mampu mengembangkan bisnis yang dijalankan.
Dunia yang sifatnya terbatas menunjukkan sifat kefanaan. Sehingga, dalam bisnis perlu juga untuk mengejar keuntungan akhirat.
"Pastikan setiap jual-beli dalam bisnis dilakukan dengan mabrur. Artinya, sesuatu yang tidak tercampur padanya kemaksiatan, terutama dalam bisnis," ujarnya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, selanjutnya adalah jual-beli yang tidak ada syubhat di dalamnya. Di mana segala proses yang dilakukan sudah jelas hukum halal dan haramnya, serta tidak terkandung syubhat di dalamnya.
"Juga tidak boleh ada dusta dan khianat. Tiga hal menjadi representasi kemaksiatan. Artinya, bisnis yang mabrur yaitu bisnis yang terbebas dari segala bentuk kemaksiatan dan pelanggaran syariat," jelasnya.
Baca juga: Dukung Perhelatan STQ Nasional XXVI, PLN Hadirkan Listrik Tanpa Kedip di Maluku UtaraYuri menambahkan, untuk mendapatkan berkah dalam bisnis, seorang pebisnis muslim perlu memberikan nilai kebermanfaatan terhadap sesamanya.
"Jadi apa yang telah kita usahakan harus mempunyai nilai kebermanfaatan. Seperti zakat, infaq, sedekah dan wakaf (ziswaf) dan segala bentuk yang diupayakan dijalan-Nya," tambah Yuri.
(zul)