LANGIT7.ID, Addis Ababa - Saat ini banyak dosen dan peneliti dari luar negeri yang bekerja di berbagai perguruan tinggi di Ethiopia. Mereka mengajar dan mempelajari berbagai hal antara lain di bidang pertanian, peternakan, teknik, dan bahkan satelit dan luar angkasa. Namun saat ini belum ada dosen maupun peneliti dari Indonesia di Ethiopia.
Hal itu dikatakan oleh Dubes RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur ketika berbicara secara virtual pada 1st International Multidisciplinary Conference on Potential Research, Kamis (15/12). Konferensi yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) dan diikuti lebih 200 orang itu dibuka oleh Rektor, Dr. dr. Sukadiono, M.M.
Baca Juga: Dubes Al Busyra Basnur Kenalkan Sejarah Afrika ke Mahasiswa UMY
“Saya mengajak dosen dan peneliti Indonesia khususnya di Universitas Muhammadiyah Surabaya untuk bekerjasama dan mengirimkan dosen dan atau peneliti ke Ethiopia,” kata Dubes Al Busyra.
“Saat ini banyak dosen dari berbagai negara yang mengajar dan melakukan penelitian di Ethiopia, terutama di perguruan tinggi. Paling banyak dari India, ribuan jumlahnya” tambah Dubes Al Busyra.
Pada konferensi tersebut, Dubes Al Busyra Basnur memaparkan perkembangan dan kemajuan pendidikan di Ethiopia, Djibouti dan beberapa negara Afrika. Sejumlah perguruan tinggi di Indonesia dan Ethiopia telah menandatangani perjanjian kerjasama, diantaranya Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Pancasakti, Tegal.
“Indonesia memiliki peluang besar dalam mengembangkan kerjasama dengan Ethiopia dan negara-negara Afrika, terutama di bidang penelitian. Persoalan utama yang terjadi selama ini adalah kurangnya informasi dan pengetahuan satu sama lain tentang potensi kerjasama tersebut,” tutur Dubes Al Busyra.
Baca Juga: Dubes Al Busyra Basnur Ingatkan Pemuda: Jangan Harap Bangsa Lain Memajukan Indonesia
Hadir sebagai pembicara pada konferensi yang diselenggarakan dua hari itu, antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno; Prof. Stefan Koos, Universitas der Bundeswehr; Prof. Andrew Mclntyre, Monash University; Prof. Kevin Fogg, University of North Carolina; dan Andrea Liu, Taipei Medical University.
(jqf)