LANGIT.7.ID, Makassar - Pembangunan Masjid 99 Kubah yang berada di Kawasan
Center Point Of Indonesia (CPI), Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) belum rampung 100 persen. Meski begitu, masjid berornamen perpaduan oranye, merah, biru dan putih tersebut mendapat pujian dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
Menurut Sandiaga Uno, masjid yang diarsiteki Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil tersebut mampu menjadi ikon baru Kota Makassar. Tidak hanya itu, juga dapat menjadi daya tarik wisatawan muslim untuk berkunjung ke daerah berjuluk
Butta Barania itu.
"Kita sekarang berada di Masjid 99 kubah, ini karya terbaik dari sahabat saya, om RK, Kang Emil.
Kalau sudah selesai jadi ikon, pakai lampu gitu. Luar biasa, " kata Sandiaga Uno di
chanel YouTube miliknya,
Sandiuno TV saat berkunjung ke Makassar beberapa waktu lalu.
Diketahui, pembangunan Masjid 99 Kubah masih dalam perampungan yang dikerjakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Masjid dengan arsitektur unik tersebut mulai dibangun sejak 2017 dengan perkiraan rampung pada 2022.
Sebagai informasi, pembangunan Masjid 99 Kubah sempat mangkrak pada periode 2019-2020 setelah menelan anggaran sekitar Rp185 miliar yang bersumber dari APBD. Pembangunannya baru dapat dilanjutkan di akhir 2020 setelah mendapat kucuran pagu anggaran baru. Di mana
Pada pengerjaan tahap ketiga, pembangunan menghabiskan anggaran Rp24,5 miliar, untuk menyelesaikan area fungsional masjid. Setelahnya, anggaran kembalikan diusulkan Pemprov Sulsel untuk segera menyelesaikan pembangunan Masjid 99 Kubah.
Adapun arsitektur Masjid 99 Kubah memang terbilang unik. Tidak sedikit yang menyebut masjid tersebut mirip Hawa Mahal di Jaipur, India. Bedanya, jika tampilan depan Hawa Mahal berupa jendela, maka Masjid 99 Kubah adalah kubah bulat.
Kubah tersebut disusun bertingkat. Sementara, sekeliling bangunan masjid diberi warna cerah. Adapun 99 kubah diambil atau terinspirasi dari
Asmaul Husna.
Nantinya, Masjid 99 Kubah yang dibangun di lahan 72x45 meter tersebut akan memiliki dua lantai dan semi basemen. Sebagai informasi, masjid tersebut berdiri di atas lahan reklamasi yang siap menampung lebih kurang 13.000 jemaah.
Basemen Masjid 99 Kubah nantinya digunakan untuk tempat wudhu, kantor yayasan dan galeri. Sedangkan lantai satu digunakan untuk jemaah pria dan sebagian areal lain untuk
islamic book serta busana muslim. Sementara lantai dua, bakal digunakan untuk jemaah wanita dengan
view water front. Diharapkan, desain Masjid 99 Kubah dapat membuat jemaah beribadah semakin nyaman.
Meskipun memiliki bangunan luas, masjid tersebut terbilang hemat energi karena menggunakan pencahayaan alam dan juga penghawaan alami. Pada bagian plafon dan dinding mengadopsi model
acoustic. Pembuangan air kotor nantinya menuju instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan air hujan langsung ke Kawasan CPI kemudian ke laut.
Walau belum 100 persen rampung, namun daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke masjid tersebut cukup besar. Warga Makassar dan sekitar biasanya berkunjung ke kawasan Masjid 99 Kubah untuk menikmati momen yang disuguhkan. Pasalnya, Masjid 99 Kubah berada di pinggir pantai.
Masjid 99 Kubah juga diapit destinasi wisata unggulan Kota Makassar, yakni Kawasan Kuliner Lego-Lego CPI yang baru saja dibangun Pemprov Sulsel. Lego-Lego CPI merupakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang memiliki gaya arsitektur ala Eropa dengan hiasan ratusan lampu dan lantai kayu ulin. Lego-Lego CPI dapat diibaratkan sebagai pintu gerbang menuju Masjid 99 Kubah.
Sebagai bocoran, akan ada atraksi air mancur indah di halaman masjid yang bakal menghibur pengunjung selama 30 menit usai salat Magrib dan Isya setiap harinya. Air mancur di Masjid 99 Kubah kabarnya terdiri dari tujuh macam warna dan bisa berubah bentuk.
Air mancur di masjid tersebut akan memuncrat setinggi 17 meter dan diklaim menjadi air mancur terpanjang kedua setelah Air Mancur Sri Baduga Purwakarta. Sementara, menjadi wahana air mancur terbesar di luar Pulau Jawa.
(asf)