Bumdes

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berkaho di Desa Pungpungan, Bojonegoro mendapatkan dukungan dari perwakilan LMI untuk pengembangan Gubuk Maggot

Mewujudkan kemandirian desa sebagai kekuatan ekonomi bangsa dengan memanfaatkan berbagai potensi yang ada di dalamnya, baik dari potensi kekayaan alam maupun budaya

Fokus pemerintah saat ini adalah percepatan pemulihan ekonomi nasional dan penanganan kemiskinan ekstrem di desa pasca pandemi Covid-19.

Nantinya, BUMDes tersebut bakal berkolaborasi dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Meski masih berumur satu tahun ISSF telah memiliki kurang lebih 207 anggota dari perusahaan BUMN maupun swasta yang siap berkolaborasi dengan BUMDesa dan BUMDesa Bersama.

Gus Halim mengingatkan masyarakat untuk mengutamakan produk lokal yang ada di desa. Membeli produk lokal penting dilakukan untuk membantu proses percepatan pemulihan ekonomi desa.

Gus Halim menerangkan, dengan dikelolanya dana eks PNPM-MPd oleh BUMDesa Bersama, maka kepemilikan aset eks PNPM secara otomatis adalah masyarakat desa itu sendiri.

Para tenaga pendamping professional juga harus mampu menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah daerah dengan perangkat dan warga desa. Peran strategis ini harus benar-benar dipahami.

Hasil karya anak SMK dapat terus dikembangkan dengan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang semakin berkualitas.

Desa adalah sumber identifikasi masalah, akar pemasalahan pembangunan dimiliki oleh desa. Solusi atas mayoritas permasalahan dapat dipecahkan dari desa.

Peningkatan jumlah BUMDes yang masuk ke dunia e-commerce menjadi tanda kemajuan digital di desa-desa. Partisipasi generasi muda menyebabkan pembangunan desa melek digital.

BUMDes dan BUMDesma selama ini tergolong bagus dan mampu membangkitkan ekonomi sekala desa. Ada beberapa produk milik BUMDes yang telah berhasil menembus komuditas ekspor.

Lada masih dijual secara gelondongan dengan harga fluktuatif melalui tengkulak dan belum memiliki kepastian pasar setiap musimnya.