Tafsir
Kumpulan ayat berikut menyangkal orang kafir yang menuduh Al-Qur’an adalah syair ciptaan Nabi Muhammad. Dan Kami tidak meng-ajarkan syair kepadanya dan bersyair itu tidaklah pantas baginya karena syair adalah buah khayalan. Nabi Muhammad adalah rasul yang Allah tugaskan untuk menyampaikan wahyu, dan Al-Qur’an itu adalah wahyu Allah yang kandungannya tidak lain hanyalah pelajaran untuk memperbaiki umat dan merupakan Kitab yang jelas dalam menerangkan hukum dan syariat Allah.
Pada ayat ini, Allah membantah tuduhan kaum kafir yang mengatakan bahwa Al-Quran adalah syair yang diciptakan oleh Nabi Muhammad saw sendiri. Dengan demikian, menurut tuduhan mereka, Muhammad adalah seorang penyair. Hal ini dibantah keras pada ayat ini, karena Al-Quran merupakan wahyu Allah yang membawa kebenaran. Sedang Nabi Muhammad saw bertugas menyampaikannya kepada umat manusia semua kebenaran yang diterima dari Allah. Nabi Muhammad bukan penyair yang hanya mengkhayal, tetapi rasul Allah yang membawa kebenaran untuk memperbaiki orang-orang jahiliah.
Al-Quran jauh berbeda dengan syair yang berkembang di tanah Arab ketika itu. perbedaan itu dapat dilihat dalam hal:
1.Syair Arab waktu itu merupakan rangkaian kalimat-kalimat yang terikat pada wazan (timbangan kalimat) atau pola tertentu, bahr-bahr (irama dan notasi dalam syair Arab) tertentu, seperti bahr kamil, bahr rajaz, dan lain-lain.
Sedangkan ayat-ayat Al-Quran susunan kalimatnya begitu indah, pilihan diksi kata-katanya begitu tepat, tetapi tidak terikat pada wazan dan bahr syair Arab.
2.Syair Arab juga terikat pada qafiyah, yaitu huruf akhir tertentu. Jika hal itu tidak dipenuhi, maka rusaklah syair tersebut, sehingga ada unsur pemaksaan atau takalluf.
Pada ayat-ayat Al-Quran memang ada beberapa huruf akhir yang sama sehingga bersajak (masju), tetapi menjadi lebih indah karena tidak kaku dan tidak ada unsur pemaksaan (takalluf).
3.Isi syair Arab biasanya berupa khayalan penyair dengan imajinasi yang tinggi sehingga melupakan banyak hal yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Sedangkan ayat-ayat Al-Quran semuanya sesuai dengan kenyataan, baik alam gaib maupun alam nyata, sehingga memberi informasi yang benar.
4.Syair-syair Arab biasanya berupa puji-pujian yang berlebih-lebihan terhadap raja atau kepala suku sehingga menjadikan para raja bertambah sombong. Syair bisa juga berisi celaan atau ejekan terhadap musuh sehingga meningkatkan permusuhan yang ada.
Sedangkan Al-Quran selalu berbicara masalah kebenaran tanpa membuat orang menjadi sombong, bahkan ayat Al-Quran melarang kesombongan dan rasa kebencian maupun permusuhan.
5.Syair-syair Arab seringkali disusun dan dirangkai oleh penyair dan digunakan untuk mendapat hadiah sebagai mata pencaharian penyair.
Sedangkan ayat-ayat Al-Quran semata-mata memberi informasi, petunjuk, dan pelajaran yang baik. Bahkan ayat Al-Quran tidak boleh diperjualbelikan dengan harga murah untuk memperoleh penghasilan tertentu.
Dari hal-hal di atas terbukti bahwa bahasa Al-Quran lebih indah dari syair dan kandungan isinya lebih baik dan memberi manfaat yang lebih besar bagi kehidupan manusia secara keseluruhan.
Allah menegaskan bahwa Dia tidak mengajarkan syair kepada Muhammad saw. Ia hanyalah mewahyukan Al-Quran kepadanya, untuk disampaikan kepada umat manusia. Tuduhan kaum musyrik dan kaum kafir bahwa Muhammad saw adalah penyair adalah tuduhan yang tidak patut dan tidak dapat diterima akal yang sehat.
Kemudian Allah menegaskan lagi bahwa Al-Quran yang disampaikan oleh Muhammad saw adalah pelajaran dan kitab suci yang memberikan penerangan kepada umat manusia untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin, dunia dan akhirat.
Kaum musyrik mengatakan Al-Quran itu syair, karena kata-kata dan kalimat-kalimat yang terdapat di dalamnya demikian indah dan tepat. Bahkan kadang-kadang mereka mengatakan Al-Quran adalah sihir, karena kata-kata dan susunan kalimatnya memang memesona siapa saja yang mendengarnya. Akan tetapi, tuduhan mereka ini sama sekali tidak benar. Al-Quran bukanlah sihir ataupun syair, karena syair merupakan susunan yang terikat kepada pola-pola tertentu, sedang Al-Quran tidaklah demikian.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Yasin
Surat Yaasiin terdiri atas 83 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Jin. Dinamai Yaasiin karena dimulai dengan huruf Yaasiin. Sebagaimana halnya arti huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan beberapa surat Al Quran, maka demikian pula arti Yaasiin yang terdapat pada ayat permulaan surat ini, yaitu Allah mengisyaratkan bahwa sesudah huruf tersebut akan dikemukakan hal-hal yang penting antara lain: Allah bersumpah dengan Al Quran bahwa Muhammad s.a.w. benar-benar seorang rasul yang diutus-Nya kepada kaum yang belum pernah diutus kepada mereka rasul-rasul.