Era Disrupsi, Kini Jadi Pakar Tak Harus Punya Gelar
Muhajirin
            Sabtu, 22 Januari 2022 - 17:29 WIB
            Haerul, pria asal Pinrang Sulawesi Selatan yang berhasil membuat pesawat secara otodidak (foto: Tribun Timur)
            Guru Besar bidang Ilmu Manajemen di Universitas Indonesia (UI), Prof. Rhenald Kasali, Ph.D, mengingatkan anak-anak muda agar tidak menjadikan gelar atau perguruan tinggi sebagai patokan ilmu pengetahuan. Banyak orang bisa jadi pakar tanpa gelar. 
"Celakalah kita yang masih berpikir baru menjadi manusia berilmu kalau sudah pergi ke pendidikan tinggi dan memperoleh gear. Hari ini banyak orang hebat yang mendapatkan ilmu tanpa melalui perguruan tinggi, dan mereka lebih bisa mempraktikkan lebih baik ketimbang kita yang berpendidikan tinggi," kata Rhenald melalui akun youtube-nya, Sabtu (22/1/2022).
Tidak mengherankan selama masa pandemi beberapa penelusuran melalui google mengalami peningkatan yang sangat pesat. Misalnya penelusuran cara membuat aplikasi meningkat 20 persen, kata online course sebanyak 35 persen, data sains 40 persen, digital marketing 35 persen, dan video pengetahuan meningkat 80 persen.
Contoh anak muda yang bisa menjadi hebat melalui pendidikan non-degree adalah Fiki Naki. Ia seorang anak muda yang bisa berbicara dalam 8 bahasa asing. Padahal, banyak orang yang kuliah di fakultas bahasa, namun belum tentu bisa menggunakan pelajaran bahasa itu ke kehidupan sehari-hari.
Bayangkan, banyak sekali orang kuliah di fakultas bahasa tapi belum tentu bisa bercakap-cakap berdasarkan bahasa yang mereka pelajari.
Pola-pola seperti ini harus ditanamkan kepada anak-anak sejak dini, agar tidak terpukau pada pendidikan formal saja. Sebab, pendidikan formal sejatinya hanya mempercepat menjadi manusia bermanfaat.
Sementara pendidikan non-degree bisa terus dieksplorasi oleh anak yang memiliki cakupan ilmu pengetahuan tak terbatas. Banyak ilmu yang belum diajarkan di dunia kampus, tapi sudah diajarkan di dunia online.
            
            "Celakalah kita yang masih berpikir baru menjadi manusia berilmu kalau sudah pergi ke pendidikan tinggi dan memperoleh gear. Hari ini banyak orang hebat yang mendapatkan ilmu tanpa melalui perguruan tinggi, dan mereka lebih bisa mempraktikkan lebih baik ketimbang kita yang berpendidikan tinggi," kata Rhenald melalui akun youtube-nya, Sabtu (22/1/2022).
Tidak mengherankan selama masa pandemi beberapa penelusuran melalui google mengalami peningkatan yang sangat pesat. Misalnya penelusuran cara membuat aplikasi meningkat 20 persen, kata online course sebanyak 35 persen, data sains 40 persen, digital marketing 35 persen, dan video pengetahuan meningkat 80 persen.
Contoh anak muda yang bisa menjadi hebat melalui pendidikan non-degree adalah Fiki Naki. Ia seorang anak muda yang bisa berbicara dalam 8 bahasa asing. Padahal, banyak orang yang kuliah di fakultas bahasa, namun belum tentu bisa menggunakan pelajaran bahasa itu ke kehidupan sehari-hari.
Bayangkan, banyak sekali orang kuliah di fakultas bahasa tapi belum tentu bisa bercakap-cakap berdasarkan bahasa yang mereka pelajari.
Pola-pola seperti ini harus ditanamkan kepada anak-anak sejak dini, agar tidak terpukau pada pendidikan formal saja. Sebab, pendidikan formal sejatinya hanya mempercepat menjadi manusia bermanfaat.
Sementara pendidikan non-degree bisa terus dieksplorasi oleh anak yang memiliki cakupan ilmu pengetahuan tak terbatas. Banyak ilmu yang belum diajarkan di dunia kampus, tapi sudah diajarkan di dunia online.