Ini Pentingnya Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari
Mahmuda attar hussein
Rabu, 13 April 2022 - 18:35 WIB
Ilustrasi pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari. (Foto: iStock).
Matematika bukan sekadar mata pelajaran sekolah, tapi bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya mengaktivasi otak kiri dan kanan secara seimbang, lalu membantu memecahkan persoalan.
Trainer Parenting Nasional, Kurnia Widhiatuti menilai, ilmu matematika sangat luas, dan banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, ada keberlanjutan dalam aplikasi matematika.
"Ahli matematika zaman lampau Al-Kindi bahkan mengatakan bahwa matematika adalah mukadimah (pengantar) bagi kita untuk memahami filsafat kehidupan," kata Kurnia dalam keterangannya seperti dilansir Antaranews, Rabu (13/4/2022).
Baca Juga: Peringatan Hari Matematika Internasional Setiap Tanggal 14 Maret
Menurut dia, matematika sangatlah penting, dan tidak hanya menyoal dalam hitung-hitungan saja, tetapi mengaktivasi otak kiri dan kanan secara seimbang.
"Selama ini kita berpikir bahwa matematika hanya ada di otak kiri yang membutuhkan pertimbangan logis. Padahal sebetulnya, otak kanan yang bersifat imajinatif dan kreatif, juga membutuhkan pertimbangan logis matematis," ujar dia.
Dengan kemampuan matematika, otak kanan yang hampir abstrak, dan kadang sulit dikendalikan, bisa diimbangi dan lebih terukur. Seseorang akan bisa mengurutkan, mana ide-ide yang sebaiknya direalisasikan, dan mana yang belum saatnya.
Trainer Parenting Nasional, Kurnia Widhiatuti menilai, ilmu matematika sangat luas, dan banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, ada keberlanjutan dalam aplikasi matematika.
"Ahli matematika zaman lampau Al-Kindi bahkan mengatakan bahwa matematika adalah mukadimah (pengantar) bagi kita untuk memahami filsafat kehidupan," kata Kurnia dalam keterangannya seperti dilansir Antaranews, Rabu (13/4/2022).
Baca Juga: Peringatan Hari Matematika Internasional Setiap Tanggal 14 Maret
Menurut dia, matematika sangatlah penting, dan tidak hanya menyoal dalam hitung-hitungan saja, tetapi mengaktivasi otak kiri dan kanan secara seimbang.
"Selama ini kita berpikir bahwa matematika hanya ada di otak kiri yang membutuhkan pertimbangan logis. Padahal sebetulnya, otak kanan yang bersifat imajinatif dan kreatif, juga membutuhkan pertimbangan logis matematis," ujar dia.
Dengan kemampuan matematika, otak kanan yang hampir abstrak, dan kadang sulit dikendalikan, bisa diimbangi dan lebih terukur. Seseorang akan bisa mengurutkan, mana ide-ide yang sebaiknya direalisasikan, dan mana yang belum saatnya.