LANGIT7.ID, Jakarta - Peringatan
Hari Matematika Internasional jatuh setiap tanggal 14 Maret. Momen ini diputuskan dalam Konferensi Umum ke-40 UNESCO pada November 2019.
Hari
Matematika Internasional pertama kali dirayakan pada 14 Maret 2020. Tema peringatan saat itu "Mathematics is Everywhere". Kemudian pada tahun 2021, mengangkat tema "Mathematics for a Better World".
Di tahun ini, Hari Matematika Internasional dirayakan dengan tema "Mathematics Unites", yang diusulkan oleh Yuliya Nesterova, seorang mahasiswa pascasarjana dari University of Ottawa Kanada.
Baca Juga: Memprediksi Pandemi Covid-19 Berakhir dengan Pendekatan FisikaKeistimewaan dari perayaan Hari Matematika Internasional tahun ini ialah Mathematics Unites Photo Challenge. Lebih dari 3270 partisipan yang terdiri dari individu, sekolah, dan organisasi, telah mengirimkan foto di laman www.idm314.org yang menggambarkan "Mathematics Unites".
Merujuk dari laman resmi UNESCO, Hari Matematika Internasional bertujuan untuk menunjukkan peran dasar yang dimainkan ilmu matematika dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta memperkuat dua prioritas UNESCO, yaitu Afrika dan kesetaraan gender.
Sementara jika mengutip dari laman resmi Internasional Days of Mathematics, perayaan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru, perempuan dan anak perempuan, dan masyarakat umum agar dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya matematika dalam pendidikan.
Kemudian, menekankan pentingnya ilmu matematika sebagai benih terobosan teknologi dan pengelolaan masyarakat, menyoroti peran matematika dalam organisasi masyarakat modern termasuk sistem ekonomi, keuangan, kesehatan, transportasi, dan telekomunikasi dalam upaya kesejahteraan manusia, serta memerangi bencana hingga epidemi.
Selain itu, Hari Matematika Internasional juga diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan kapasitas dalam pendidikan matematika dan ilmiah dengan fokus khusus pada anak perempuan dan anak-anak dari negara berkembang, serta mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan dalam matematika.
Sumber: Antaranews(bal)