Selain AS dan UK, India Dominasi Konten Islamofobia di Twitter
Fifiyanti Abdurahman
            Jum'at, 23 September 2022 - 09:02 WIB
            Ilustrasi. Foto: Pixabay.
            Sebuah studi yang dilakukan Islamic Council of Victoria (ICV), yang berbasis diAustralia, menemukan hampir 86 persen unggahan konten anti-Muslim di Twitter berasal dari Amerika Serikat, Inggris, dan India. 
Selama dua tahun, antara 28 Agustus 2019 hingga 27 Agustus 2021, India mencatat angka tertinggi, dengan 871.379 tweet Islamofobia, diikuti oleh AS dengan 289.248, dan Inggris, dengan 196.376.
Baca juga: Habib Rizieq Dukung Inisiatif Gerakan Nasional Anti Islamofobia
Dalam laporan, Islamofobia di Era Digital, menyatakan bahwa Islamofobia di India yang merajalela adalah akibat dari normalisasi kebencianPartai Bharatiya Janata (BJP) terhadap umat Islam.
Sementara di AS, menurut laporan tersebut, Islamofobia adalah masalah lama yang diperburuk oleh retorika rasis, konspirasi, dan menghasut yang digunakan Donald Trump.
Adapun prevalensi tweet anti-Muslim di Inggris dipengaruhi banyak faktor. Mengutip dari Middle East Eye, Jumat (23/9/2022), beberapa faktor tersebut seperti sentimen anti-migran dan rasisme kasual mantan Perdana Menteri Boris Johnson.
Menurut ICV, setidaknya ada 3.759.180 postingan Islamofobia di Twitter dalam periode waktu 28 Agustus 2019 hingga 27 Agustus 2021.
            
            Selama dua tahun, antara 28 Agustus 2019 hingga 27 Agustus 2021, India mencatat angka tertinggi, dengan 871.379 tweet Islamofobia, diikuti oleh AS dengan 289.248, dan Inggris, dengan 196.376.
Baca juga: Habib Rizieq Dukung Inisiatif Gerakan Nasional Anti Islamofobia
Dalam laporan, Islamofobia di Era Digital, menyatakan bahwa Islamofobia di India yang merajalela adalah akibat dari normalisasi kebencianPartai Bharatiya Janata (BJP) terhadap umat Islam.
Sementara di AS, menurut laporan tersebut, Islamofobia adalah masalah lama yang diperburuk oleh retorika rasis, konspirasi, dan menghasut yang digunakan Donald Trump.
Adapun prevalensi tweet anti-Muslim di Inggris dipengaruhi banyak faktor. Mengutip dari Middle East Eye, Jumat (23/9/2022), beberapa faktor tersebut seperti sentimen anti-migran dan rasisme kasual mantan Perdana Menteri Boris Johnson.
Menurut ICV, setidaknya ada 3.759.180 postingan Islamofobia di Twitter dalam periode waktu 28 Agustus 2019 hingga 27 Agustus 2021.