Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Jum'at, 31 Oktober 2025
home global news detail berita

Selain AS dan UK, India Dominasi Konten Islamofobia di Twitter

Fifiyanti Abdurahman Jum'at, 23 September 2022 - 09:02 WIB
Selain AS dan UK, India Dominasi Konten Islamofobia di Twitter
Ilustrasi. Foto: Pixabay.
LANGIT7.ID - , Jakarta - Sebuah studi yang dilakukan Islamic Council of Victoria (ICV), yang berbasis di Australia, menemukan hampir 86 persen unggahan konten anti-Muslim di Twitter berasal dari Amerika Serikat, Inggris, dan India.

Selama dua tahun, antara 28 Agustus 2019 hingga 27 Agustus 2021, India mencatat angka tertinggi, dengan 871.379 tweet Islamofobia, diikuti oleh AS dengan 289.248, dan Inggris, dengan 196.376.

Baca juga: Habib Rizieq Dukung Inisiatif Gerakan Nasional Anti Islamofobia

Dalam laporan, Islamofobia di Era Digital, menyatakan bahwa Islamofobia di India yang merajalela adalah akibat dari normalisasi kebencian Partai Bharatiya Janata (BJP) terhadap umat Islam.

Sementara di AS, menurut laporan tersebut, Islamofobia adalah masalah lama yang diperburuk oleh retorika rasis, konspirasi, dan menghasut yang digunakan Donald Trump.

Adapun prevalensi tweet anti-Muslim di Inggris dipengaruhi banyak faktor. Mengutip dari Middle East Eye, Jumat (23/9/2022), beberapa faktor tersebut seperti sentimen anti-migran dan rasisme kasual mantan Perdana Menteri Boris Johnson.

Menurut ICV, setidaknya ada 3.759.180 postingan Islamofobia di Twitter dalam periode waktu 28 Agustus 2019 hingga 27 Agustus 2021.

Berselang hampir satu tahun, dari 85 persen ujaran kebencian tersebut hanya 14,8 persen yang akhirnya dihapus, baik karena disembunyikan melalui pengaturan privasi, dihapus oleh pengguna, atau dihapus oleh moderator.

Baca juga: MUI Tekan India Patuhi Resolusi PBB tentang Anti Islamofobia

“Kami menyimpulkan dari sini bahwa Twitter secara drastis gagal menghapus konten anti-Muslim,” tulis laporan tersebut. “Ini tidak mengejutkan mengingat mereka tidak secara otomatis menyaring posting untuk kebencian, tetapi hanya bertindak setelah laporan diajukan,".

"Namun, dalam praktiknya, bahkan ketika Islamofobia menjadi perhatian mereka, hanya 3 persen dari tweet yang ditandai yang akhirnya dihapus."

Tiga tema umum teratas yang diamati dalam tweet anti-Muslim adalah asosiasi Islam dengan terorisme, penggambaran pria Muslim sebagai pelaku kekerasan seksual, dan ketakutan penerapan hukum syariah Islam.

'Jika tidak ada perubahan yang dilakukan, kemungkinan besar masalah Islamofobia online akan berkembang ke titik yang sulit dipecahkan'

Untuk memerangi kebencian ini, ICV merekomendasikan sejumlah langkah, seperti memperkenalkan hukuman bagi platform yang gagal bertindak untuk mencegah Islamofobia dan menekan pemerintah India untuk mengakhiri retorika anti-Muslim.

Baca juga: 2 Dekade Setelah 9/11, Muslim AS Masih Berjuang Lawan Islamofobia

ICV menyarankan agar Twitter mengakhiri kebijakan tidak menyaring tweet dan secara otomatis mendeteksi dan menghapus konten kebencian. Laporan tersebut juga merekomendasikan agar Twitter membentuk badan pengawas independen untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan moderasinya.

"Jika tidak ada perubahan yang dibuat, kemungkinan besar masalah Islamofobia online akan tumbuh ke titik yang sulit dipecahkan," tambah ICV.

(est)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 31 Oktober 2025
Imsak
03:59
Shubuh
04:09
Dhuhur
11:40
Ashar
14:55
Maghrib
17:49
Isya
19:00
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan