home sports

Ekosistem Sepak Bola Putri Yogyakarta Kian Maju Lewat MilkLife Soccer Challenge

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:48 WIB
Para juara MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta Seri 1 2025 - 2026 melakukan selebrasi setelah penyerahan piala yang berlangsung di Stadion Tridadi, Minggu (19/10). Dok: (Humas)
LANGIT7.ID–Yogyakarta; Gelora sepak bola putri di Kota Pelajar terus berdenyut. Ajang MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Yogyakarta Seri 1 2025–2026 yang digelar di Stadion Tridadi dan Lapangan Bola Sidomoyo, Sleman, menjadi bukti nyata bahwa semangat srikandi muda Indonesia untuk menekuni sepak bola semakin membara.

Turnamen yang berlangsung pada 14–19 Oktober ini diikuti oleh 1.619 siswi dari 84 sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Mereka terbagi dalam 69 tim KU 10 dan 80 tim KU 12. Lonjakan peserta tersebut menjadi rekor baru, sekaligus menandakan meningkatnya minat terhadap sepak bola putri di level sekolah dasar.

Program Manager MilkLife Soccer Challenge, Edi Supriyanto, menuturkan bahwa penyelenggaraan turnamen ini menunjukkan perkembangan signifikan dari tahun ke tahun. Menurutnya, ekosistem sepak bola putri di Yogyakarta kini berputar semakin cepat dengan munculnya banyak tim debutan yang langsung mampu bersaing di level tinggi.

Baca juga: Aqilla dan Nadia Bawa Sekolahnya Juara di MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta 2025

“Sebagai pemegang gelar juara dua kali pada KU 10, SDN Ungaran 1 kalah dengan SDN 3 Imogiri di babak semifinal seri ini. Artinya, ada peningkatan kualitas dari sekolah-sekolah yang ikut serta di seri-seri sebelumnya. Kami juga mengapresiasi 11 sekolah baru yang berlaga di seri ini. Semoga antusias dan semangat putri Yogyakarta menekuni sepak bola semakin menyala dan diikuti oleh kota lain penyelenggaraan MLSC,” ujar Edi dalam keterangan resmi, Senin (20/10/2025).

Konsistensi penyelenggaraan MLSC yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife terbukti melahirkan juara-juara berbeda di setiap seri. Hal ini menjadi tanda bahwa kualitas permainan siswi-siswi di Yogyakarta semakin merata dan kompetitif. Dari sekolah unggulan hingga tim pendatang baru, semuanya memiliki peluang yang sama untuk berprestasi.

Pelatih Kepala MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta, Tri Wulandari, turut menegaskan bahwa peningkatan jumlah peserta di seri ini sejalan dengan naiknya kemampuan teknis dan pola permainan peserta. Ia menyebut bahwa turnamen ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah pembinaan berkelanjutan bagi generasi muda sepak bola putri.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya