home global news

Menag Nasaruddin Umar Tegaskan Peran Indonesia dalam Diplomasi Lintas Iman di Roma

Senin, 27 Oktober 2025 - 18:27 WIB
Menag Nasaruddin Umar Tegaskan Peran Indonesia dalam Diplomasi Lintas Iman di Roma
LANGIT7.ID–Jakarta; Kiprah Indonesia sebagai jembatan perdamaian dunia kembali mendapat sorotan di panggung internasional. Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi International Meeting for Peace yang digelar oleh Komunitas Sant’Egidio di Auditorium Parco della Musica, Roma, Minggu (26/10/2025).

Dalam pembukaan yang dihadiri ribuan tokoh lintas negara itu, kehadiran Nasaruddin menjadi simbol kuat keterlibatan Indonesia dalam dialog lintas iman. Ia duduk sejajar dengan Presiden Italia Sergio Mattarella dan Ratu Belgia Mathilde—posisi yang mencerminkan pengakuan global terhadap kontribusi Indonesia sebagai negara Muslim terbesar yang aktif menggaungkan nilai toleransi dan kemanusiaan.

“Kehadiran Menag Nasaruddin dalam forum tersebut menegaskan posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia yang aktif berkontribusi dalam dialog lintas iman dan perdamaian global,” seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Forum perdamaian dunia tersebut mengangkat tema “Daring Peace” atau “Berani Mewujudkan Perdamaian.” Ajang ini mempertemukan para pemimpin dunia, cendekiawan, dan tokoh kemanusiaan dari berbagai negara. Lebih dari 10.000 peserta hadir untuk menyerukan pentingnya solidaritas global dan kesejahteraan antarumat manusia.

Beberapa tokoh yang turut berbicara dalam sesi pembukaan antara lain Presiden Italia Sergio Mattarella, Ratu Belgia Mathilde, Menteri Luar Negeri Vatikan Kardinal Pietro Parolin, Mufti Agung Al-Azhar Mesir Ahmed Al-Tayyeb, penyintas bom atom Hiroshima Kondo Koko, Presiden Conference of European Rabbis Pinchas Goldschmidt, serta sosiolog dari Universitas California Berkeley, Manuel Castells.

Menag Nasaruddin dijadwalkan tampil pada forum bertajuk “Remembering Pope Francis” atau “Mengenang Paus Fransiskus” pada Senin (27/10) sore waktu Roma. Dalam sesi tersebut, ia akan menyoroti warisan nilai kemanusiaan Paus Fransiskus yang tetap relevan untuk memperkuat dialog lintas iman dan semangat solidaritas dunia.

Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin memiliki hubungan personal yang erat dengan Paus Fransiskus. Pada September 2024, Paus memilih Indonesia dan Masjid Istiqlal sebagai salah satu tujuan kunjungan terakhir sebelum wafat. Dari pertemuan tersebut lahir Deklarasi Istiqlal, sebuah komitmen bersama untuk memperjuangkan kemanusiaan, memperkuat dialog antaragama, serta menjaga kelestarian bumi.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya