LANGIT7.ID–Jakarta; Militer Israel pada Rabu menyatakan bahwa mereka kembali memberlakukan gencatan senjata di Gaza setelah melakukan serangkaian serangan udara di seluruh wilayah tersebut, yang diklaim sebagai tanggapan atas pelanggaran yang dilakukan oleh Hamas.
“Setelah serangkaian serangan yang menargetkan puluhan lokasi dan anggota kelompok teroris, IDF telah memulai kembali penegakan gencatan senjata sebagai respons atas pelanggaran Hamas,” demikian pernyataan militer Israel.
“Mereka menargetkan 30 orang yang disebut sebagai komandan di dalam organisasi teroris yang beroperasi di Jalur Gaza,” tambahnya.
Sementara itu, badan pertahanan sipil Gaza dan sejumlah rumah sakit melaporkan bahwa serangan udara Israel pada Rabu menewaskan lebih dari 100 orang di seluruh wilayah Palestina tersebut.
“Setidaknya ada 101 jenazah yang dibawa ke rumah sakit, termasuk 35 anak-anak serta sejumlah perempuan dan lansia, akibat serangan udara Israel dalam waktu kurang dari 12 jam,” kata Mahmud Bassal, juru bicara badan pertahanan sipil Gaza yang berada di bawah otoritas Hamas.
Jumlah korban itu juga dikonfirmasi melalui penghitungan AFP berdasarkan laporan dari pejabat medis di lima rumah sakit di Gaza yang menerima korban tewas dan luka-luka.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu menyebut bahwa gencatan senjata yang didukung AS di Gaza tidak terancam, meskipun Israel melancarkan serangan udara sebagai balasan atas tewasnya seorang tentara Israel.
“Setahu saya, mereka (Hamas) membunuh seorang tentara Israel,” ujar Trump kepada wartawan di dalam pesawat Air Force One. “Jadi Israel membalas, dan memang seharusnya begitu. Kalau diserang, mereka harus membalas,” tambahnya.
“Tidak ada yang akan mengancam gencatan senjata ini,” lanjut Trump. “Kalian harus paham, Hamas hanyalah bagian kecil dari perdamaian di Timur Tengah, dan mereka harus tahu diri.”
Militer Israel belum memberikan komentar tambahan terkait serangan itu. Namun, sebelumnya kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan bahwa ia telah memerintahkan dilakukannya “serangan balasan besar-besaran dengan kekuatan penuh.”
(lam)